Family

Family

Wednesday, February 27, 2019

MENEMUKAN HARAPAN BARU ( 1 Raja-raja 19:1-18 )

   
      suatu hari seorang ibu separubaya yang baru saja kehilangan suaminya masuk kedalam mobil  dengan cucu laki-lakinya yang masih kecil. setelah mendudukkan cucunya dengan baik, ia menghidupkan mobil tanpa mengunakan sabut pengaman. ketika cucunya yang berusia 5 tahun dengan sopan memberitahukan hal tersebut, wanita tersebut  menjawab  bahwa ia tidak peduli akan keslamatan hidupnya, dan ia ingin bertemu dengan suaminya yang baru meninggal. peristiwa yang baru dialami rupanya membuat ia tidak alasan untuk bertahan hidup.  tapi anak itu menjawab "tapi nek, bagaimana dengan saya, nenek akan meninggalkan saya!"

          Allah memakai anak kecil ini menyadarkan wanita tersebut bahwa Allah masih memiliki pelanyanan untuk dikerjakan olehnya, dan bahwa situasi yang dihadapinya tidak seburuk yang terlihat.

         dalam pelanyanan, saya melihat banyak orang mengalami putus asa dan merasa tidak ada jalan keluar bagi mereka. Nabi Elia pernah ada dalam situasi demikian, merasa ingin mati ( 1 raja raja 19:4 ). namun Allah menopang dan menunjukkan bahwa ia masih mempunyai pekerjaan yang akan dilakukan.
sekalipun kita merasa tidak punya alasan untuk bertahan hidup, tetapi Allah mempunyai alasan bagi kitan untuk tetap hidup.
jangan menyerah pada keputusasaan! ingatlah akan kasih dan kebaikan Allah. Dia akan memimpin dalam kasih dan terang, dimana kita akan menemukan harapan yang baru.

Mengapa engkau tertekan hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku?
berharaplah kepada Allah! sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!
( Mazmur 42:6 )

Saturday, February 23, 2019

HAMBA YANG DIPERCAYA ( Mat 25:14-30

       

Dalam perumpamaan Tentang Talenta, Tuhan Yesus tidak mengajarkan bahwa keselamatan adalah hasil perjuangan moral. Perumpamaan ini tidak mengajarkan bahwa kita masuk Kerajaan Surga dengan usaha moral, Ada hal sejajar yang perikop ini ajarkan dengan yang perikop sebelumnya, menekankan soal kesiagaan, kesungguhan, dlsb. Sehingga kita tidak bermain-main dengan kebaikan Allah.

           Perumpamaan talenta ini menggambarkan bahwa hidup ini adalah karunia (ayat 15). Tiap orang mendapat jumlah talenta berbeda-beda. Tuan dalam perumpamaan ini memberikan kepada masing-masing hambanya kesempatan untuk mengembangkan talenta tersebut, semua tidak menerima jumlah yang sama, karena mereka tidak memiliki kesanggupan dan peluang yang sama. Tuan di sini adalah pemilik yaitu Allah, dan Allah adalah Pelaku yang bebas, Ia memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya, beberapa orang cocok untuk suatu pelayanan tertentu, yang lain dalam bidang lain lagi, sama seperti anggota tubuh, mempunyai fungsi masing masing.

          HAMBA yang dipercaya adalah 1. seorang yang bertanggungjawab pada apa yang telah ditugaskan kepadanya, Setiap umat Tuhan diberikan panggilan dan karunia untuk dikembangkan demi kemuliaan Tuhan. Pada saat Tuhan datang kembali, Dia menuntut tanggung jawab kita.
Di dalam penghakiman akhir, Tuhan tidak melihat seberapa besar jumlah kegiatan pelayanan kita, tetapi Ia melihat bagaimana tanggung jawab kita di dalam mengembangkan talenta yang telah Ia berikan sesuai dengan kesanggupan kita. Hukuman diberikan kepada orang yang sebenarnya tahu apa yang harus dia lakukan, tetapi tidak melakukannya. Orang yang demikian disebut sebagai munafik karena hanya memikirkan keselamatan diri sendiri dan bukan kemuliaan Tuhannya.



           2.  mereka menghasilkan keuntungan sebagai bukti kesetiaan mereka. Perhatikanlah, hamba Allah yang baik memiliki sesuatu untuk ditunjukkan sebagai bukti kerajinan mereka. Tunjukkanlah kepadaku imanmu dari perbuatan-perbuatanmu. Biarlah orang yang baik menyatakan perbuatan-perbuatannya (Yak. 3:13). Bila kita berhati-hati dengan urusan rohani kita, segera kita akan melihat hasilnya, dan segala perbuatan kita akan menyertai kita (Why. 14:13). Orang-orang kudus itu tidak akan menyebut sendiri perbuatan baik mereka pada hari yang mulia itu, sama sekali tidak, tetapi Kristus yang akan melakukannya untuk mereka (ay. 35). Hal itu menunjukkan bahwa mereka yang setia mengembangkan talenta mereka akan beroleh keberanian percaya pada hari kedatangan-Nya (1Yoh. 2:28; 4:17). Jelas bahwa hamba yang hanya memiliki dua talenta menyerahkan hasil pertanggungjawabannya dengan penuh sukacita sama seperti hamba yang memiliki lima talenta. Sungguh menyenangkan bahwa pada hari perhitungan nanti, kita akan dinilai menurut kesetiaan kita dan bukan menurut kegunaan kita, menurut ketulusan kita dan bukan menurut keberhasilan kita, menurut kejujuran kita dan bukan menurut tingkat kesempatan kita.

........

Qohelet - Krisallati

Biodata

Nama      : KRISAL lati Salupuk Ttl.           : Lebang , 28-2-1978 Alamat  L: Jln Lasaktia Raja, km 3, lebang                     P...

INSPIRASI " KESAKSIAN IMAN