Family

Family

Tuesday, October 7, 2025

HAMBA YANG DIPERCAYA ( Mat 25:14-30

       

Dalam perumpamaan Tentang Talenta, Tuhan Yesus tidak mengajarkan bahwa keselamatan adalah hasil perjuangan moral. Perumpamaan ini tidak mengajarkan bahwa kita masuk Kerajaan Surga dengan usaha moral, Ada hal sejajar yang perikop ini ajarkan dengan yang perikop sebelumnya, menekankan soal kesiagaan, kesungguhan, dlsb. Sehingga kita tidak bermain-main dengan kebaikan Allah.

           Perumpamaan talenta ini menggambarkan bahwa hidup ini adalah karunia (ayat 15). Tiap orang mendapat jumlah talenta berbeda-beda. Tuan dalam perumpamaan ini memberikan kepada masing-masing hambanya kesempatan untuk mengembangkan talenta tersebut, semua tidak menerima jumlah yang sama, karena mereka tidak memiliki kesanggupan dan peluang yang sama. Tuan di sini adalah pemilik yaitu Allah, dan Allah adalah Pelaku yang bebas, Ia memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya, beberapa orang cocok untuk suatu pelayanan tertentu, yang lain dalam bidang lain lagi, sama seperti anggota tubuh, mempunyai fungsi masing masing.

          HAMBA yang dipercaya adalah 1. seorang yang bertanggungjawab pada apa yang telah ditugaskan kepadanya, Setiap umat Tuhan diberikan panggilan dan karunia untuk dikembangkan demi kemuliaan Tuhan. Pada saat Tuhan datang kembali, Dia menuntut tanggung jawab kita.
Di dalam penghakiman akhir, Tuhan tidak melihat seberapa besar jumlah kegiatan pelayanan kita, tetapi Ia melihat bagaimana tanggung jawab kita di dalam mengembangkan talenta yang telah Ia berikan sesuai dengan kesanggupan kita. Hukuman diberikan kepada orang yang sebenarnya tahu apa yang harus dia lakukan, tetapi tidak melakukannya. Orang yang demikian disebut sebagai munafik karena hanya memikirkan keselamatan diri sendiri dan bukan kemuliaan Tuhannya.



           2.  mereka menghasilkan keuntungan sebagai bukti kesetiaan mereka. Perhatikanlah, hamba Allah yang baik memiliki sesuatu untuk ditunjukkan sebagai bukti kerajinan mereka. Tunjukkanlah kepadaku imanmu dari perbuatan-perbuatanmu. Biarlah orang yang baik menyatakan perbuatan-perbuatannya (Yak. 3:13). Bila kita berhati-hati dengan urusan rohani kita, segera kita akan melihat hasilnya, dan segala perbuatan kita akan menyertai kita (Why. 14:13). Orang-orang kudus itu tidak akan menyebut sendiri perbuatan baik mereka pada hari yang mulia itu, sama sekali tidak, tetapi Kristus yang akan melakukannya untuk mereka (ay. 35). Hal itu menunjukkan bahwa mereka yang setia mengembangkan talenta mereka akan beroleh keberanian percaya pada hari kedatangan-Nya (1Yoh. 2:28; 4:17). Jelas bahwa hamba yang hanya memiliki dua talenta menyerahkan hasil pertanggungjawabannya dengan penuh sukacita sama seperti hamba yang memiliki lima talenta. Sungguh menyenangkan bahwa pada hari perhitungan nanti, kita akan dinilai menurut kesetiaan kita dan bukan menurut kegunaan kita, menurut ketulusan kita dan bukan menurut keberhasilan kita, menurut kejujuran kita dan bukan menurut tingkat kesempatan kita.

........

YHVH RAPHA


 


 Tuhan diberi banyak gelar dalam Alkitab, salah satunya adalah Jehova-Rapha, yang berarti "Tuhan penyembuh kita." Gelar ini berasal dari Keluaran 15:26, di mana Tuhan berfirman kepada bangsa Israel, "Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan apa yang benar di mata-Nya, dan memasang telingamu kepada perintah-perintah-Nya dan tetap mengikuti segala ketetapan-Nya, maka Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit manapun, yang telah Kutimpakan kepada orang Mesir; sebab Aku Tuhanlah yang menyembuhkan engkau." Sejak saat itu, konsep Tuhan sebagai penyembuh telah menjadi ciri khas dalam teologi Yahudi dan Kristen.


Penyembuhan rohani disediakan melalui kematian Kristus untuk dosa-dosa kita.,”Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh” (Yesaya 53:4-5)

Istilah sembuh mengunakan akar kata rapha, dengan perubahan kata kerja nifal  ( pangkal kata kerja pasif dan refleksi dari kk Qal ) maskulin tunggal, yg diterjemahkan... Kamu itu telah disembuhkan,"  tanpa melakukan atau memiliki suatu tindakan dalam proses kesembuhan.


Taat dan setia kepada Tuhan

 



Taat dan setia kepada Tuhan

Kita dipilih, dipanggil dan selamatkan bukan untuk popular, dan sukses serta diberkati kendati pun hal tersebut tidaklah salah. Namun, kita dipilih, dipanggil, dan diselamatkan oleh Tuhan supaya kita setia dan taat kepada-Nya secara total. Itu sebabnya rasul Yohanes dalam pimpinan Roh Kudus menulis: “… Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan” – Wahyu 2:10b.

Bercermin kepada firman Tuhan di atas, maka kita dimotivasi untuk setia sampai akahir hidup kita. Atau dengan kata lain, kita setia sampai hembusan nafas terakhir di bumi ini. Untuk dapat mencapai titik tersebut, diperlukan komitmen dan keteguhan hati kepada Tuhan. Karena kita akan mengalami berbagai macam penderitaan yang bisa saja membuat kita lemah, putus asa dan menyerah. Tetapi percayalah bahwa sesungguhnya Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita. Dia selalu ada bersama kita, sehingga walaupun kita mengalami penderitaan yang sangat berat karena iman kepada Kristus, di dalam providensia atau pemeliharaan dari Allah yang maha sempurna kita akan keluar sebagai pemenang.

Itu sebabnya rasul Paulus menulis dalam suratnya kepada orang Kristen di kota Roma demikian: Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia? Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka? Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita? Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan." Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” – Roma 8:31-39.

AMIN.

Qohelet - Krisallati

Biodata

Nama      : KRISAL lati Salupuk Ttl.           : Lebang , 28-2-1978 Alamat  L: Jln Lasaktia Raja, km 3, lebang                     P...

INSPIRASI " KESAKSIAN IMAN