Family

Family

Friday, November 30, 2018

BAB 3.: KAJIAN PENDERITAAN AYUB/KITAB AYUB (penulisan dan karakteristik kitab)

Penulisan

           Sampai saat ini tidak ada yang memastikan secara pasti siapa penulis kitab Ayub, jikalau bukan Ayub sendiri pastilah memiliki sumber-sumber lisan atau tertulis yang terinci dari zaman Ayub, yang dipakainya di bawah dorongan dan ilham ilahi untuk menulis kitab ini sebagaimana adanya sekarang. Sekalipun beberapa teolog yang  meneliti kitab ini memberikan beberapa nama yang bisa dipertimbangkan selain dari Ayub sendiri, “Elihu, Musa, Salomo, Yesaya, Hizkia, Barukh teman dari Yeremia, dsb.”
Dalam diktat Eksposisi PL II, Jeffry P. Miller mengatakan:

          Lebih banyak orang yang memilih Musa atau Salomo sebagai pengarang. Menurut Talmud, Musa mengarang buku ini. Dia mendengar cerita ini waktu di Midian lalu mempersiapkan naskah atau menulis naskah di bawah inspirasi Roh Allah. Salomo dianggap pengarang oleh rabi-rabi dan orang lain berdasarkan komposisinya dan isinya yang bersifat hikmat.


Tahun Penulisan

           Karena tidak ditemukan secara pasti siapa yang menulis kitab Ayub, dan tidak pasti  tanggal terjadinya peristiwa dijadikan patokan penulisan kitab ini. Jeffrey P. Miller mengatakan: “dari kitab Ayub kami tidak mengetahui tahun kitab ini ditulis. Ada kemungkinan kitab ini ditulis di antara pada pemerintahan Salomo dan pemulangan dari pembuangan.”

Tujuan Kitab Ayub

           Menurut Parluangan Gultom dalam diktat Teologi Perjanjian Lama II, ia mengatakan:
sekalipun banyak yang beranggapan bahwa tujuan kitab Ayub adalah untuk menjelaskan misteri penderitaan dari orang benar, kitab tidak memberikan jawaban yang pasti kepada hal ini (dan perkataan-perkataan Tuhan juga tidak menunjukkan secara langsung), karena itu seharusnya hal itu tidak menjadi isu utama sebagai katalisator bagi pertanyaan dari motif yang benar bagi manusia untuk hubungan manusia dengan Allah (lihat 1:9). Jadi tujuan utama kitab kelihatannya adalah untuk menunjukkan  bahwa hubungan yang benar di antara Allah dan manusia (dalam semua keadaan) didasarkan terutama pada kasih karunia Allah yang mahakuasa dan respon manusia akan iman dan kepercayaan yang bersifat tunduk. 

           Penjelasan diatas menekankan karunia Allah pada manusia, dimana orang saleh harus tetap kokoh dan tidak goyah, bahkan ketika kelihatannya tidak ada keuntungan jasmaniah atau duniawi untuk terus mengabdi kepada Allah.

Karakteristik Kitab Ayub

           Andrew E. Hill dalam buku Survei Perjanjian Lama, ia mengatakan: “Kitab ini berisi aneka ragam gaya sastra, termasuk dialog (ps. 4-27), percakapan seorang diri (lihat ps. 3), wacana (misalnya, ps. 29-41), narasi (ps. 1-2), dan nyanyian pujian (ps. 8).”

W.R.F.  Browning Dalam buku Kamus Alkitab mengatakan:

           Susunan kitab ini berupa prosa dalam prolog dan epilognya, sedangkan 3-42:6 berupa puisi, yang di dalamnya terdapat dialog antara Ayub dengan ketiga sahabatnya. Ada tiga seri yang terdiri dari enam pidato, dengan jawaban Ayub untuk masing-masing. Kemudian diikuti dengan campur tangan lebih lanjut dari sahabat yang keempat, yaitu Elihu muda (32-37). Para 'penghibur' Ayub (16:1-2) menjelaskan bahwa bukanlah suatu hal yang tidak masuk akal jika ia harus menderita tekanan seperti itu.

          Adapun garis besar susunan  kitab Ayub adalah sebagai berikut:
Pertama: prolog (pasal 1-2; (Ayub 1:1-2:13)) yang melukiskan musibah Ayub dan         penyebabnya (prosa). Kedua: Tiga rangkaian dialog di antara Ayub dan ketiga orang temannya, ketika mereka jawaban-jawaban yang masul akal untuk penderitaan Ayub {pasal 3-31 (Ayub 3:1-31:40) puisi, dialog-dialog dalam Kitab Ayub dalam bentuk puisi}. Ketiga: Monolog oleh Elihu, seorang yang lebih muda daripada Ayub dan ketiga temannya, yang berisi sekilas pengertian mengenai makna (sekalipun belum mengenai penyebab) penderitaan Ayub (pasal 32-37 (Ayub 32:1-37:24) puisi Dialog-dialog dalam Kitab Ayub dalam bentuk puisi). Keempat: Allah sendiri, yang menegur ketidaktahuan dan keluhan Ayub serta mendengarkan tanggapan Ayub atas penyataan-Nya {pasal 38, 1-42, (Ayub 38:1-38; Ayub 1:1-42:17 Ayub 6:1-30) puisi, Dialog-dialog dalam Kitab Ayub dalam bentuk puisi}. Kelima:  Epilog (Ayub 42:7-17) yang mencatat pemulihan Ayub (prosa ).
Setelah penulis menyajikan latar belakang kitab Ayub, maka penulis akan menjelaskan tentang kehidupan Ayub secara pribadi.

BAB 3: KAJIAN PENDERITAAN AYUB (latar belakang kitab Ayub)

Latar Belakang Kitab Ayub

      Kitab-kitab puisi dimasukkan ke dalam Firman yang diilham Allah, sebab puisi merupakan bahasa hati. Allah tahu betapa pentingnya Firman Allah sebagai isi hati umat-Nya. Pada bagian Alkitab, Allah berfirman kepada setiap hati umat-Nya saat  menderita (Ayub), saat beribadah (Mazmur), saat sedang bergumul dengan tekanan rumah tangga, keluarga, membesarkan anak-anak dan masalah ekonomi (Amsal), saat dipenuhi keraguan (Pengkhotbah), dan saat menyatakan dengan sukacita keintiman kesatuan fisik diantara pasangan suami istri (Kidung Agung). Ke lima kitab ini adalah kitab puisi.

      Nama tokoh yang diceritakan dalam kitab yang akan di bahas,  sama dengan  nama judul kitabnya, yaitu Ayub, atau iyyob. “ Judul Ayub di ambil dari versi Vulgata yang berbahasa Latin.”  tokoh yang sulit untuk dibuktikan secara keseluruhan, tentang  kapan ia hidup, baik dari kalangan Yahudi, Kristen, islam, tak ada keterangan yang dapat meyakinkan dengan pasti, tapi bagaimana pun juga, Ayub seorang tokoh yang mengagumkan, yang sudah pasti pernah ada di dunia ini.
Hal ini terbukti karena namanya disebutkan dalam beberapa kitab yang lain, misalnya Yehezkiel 14:13-14:
“ 13Hai anak manusia, kalau sesuatu negeri berdosa kepada-Ku dengan berobah setia dan Aku mengacungkan tangan-Ku melawannya dengan memusnahkan persediaan makanannya dan mendatangkan kelaparan atasnya dan melenyapkan dari negeri itu manusia dan binatang, 14 biarpun di tengah-tengahnya berada ketiga orang ini, yaitu Nuh, Daniel dan Ayub, mereka akan menyelamatkan hanya nyawanya sendiri karena kebenaran mereka, demikianlah firman Tuhan ALLAH.”
Dan Yakobus 5:11, :
“Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan.”
Yehezkiel 14:14, 20 dan Yakobus 5:11 menyebutkan dengan jelas bahwa Ayub adalah tokoh yang nyata dalam sejarah sehingga dapat disimpulkan kisah mengenai Ayub adalah kisah nyata dalam sejarah, bukan kisah fiktif.

       Zaman kehidupan Ayub sulit untuk di pastikan, menurut catatan dalam buku The Wycliffe Bilbe Commentary : “ tokoh Ayub rupanya hidup pada awal zaman leluhur Israel. Dapat dilihat, misalnya, lamanya hidup Ayub dan juga banyaknnya pelaksanaan agama yang sejati,”  kendati demikian, bukti itu tidaklah cukup.

        Beberapa penjelasan yang dekat tentang zaman kehidupan Ayub dilihat dari tokoh-tokoh yang hidup berteman dengannya:

Tentang Bildad

        Bildad  orang Suah, adalah seorang dari tiga sahabat Ayub, sebagaimana dicatat dalam Kitab Ayub dalam Perjanjian Lama. Ia diyakini merupakan keturunan Suah, salah seorang putra Abraham dari gundiknya, Ketura (Kejadian 25:1-2), yang berdiam di padang-padang pasir diArabia ( sebelah timur )”

Tentang Sofar

          Dounk Ranck dalam E book Elektronik perpustakaan STTII yang berjudul Creative Bible Lessons In Job mengatakan: “Sofar orang Naamah, namanya [yang] secara harafiah berarti “burung muda.” Ia datang dari Naamah, suatu area dinamai menurut suatu keturunan wanita Cain. Raja Solomo menikah seorang Puteri Ammonite  bernama “Naamah.”


Dan tentang Elifas:

        Elifas  orang Teman, adalah seorang dari tiga sahabat Ayub yang bercakap-cakap mengenai penderitaan yang dialami Ayub, sebagaimana dicatat dalam Kitab Ayub di Alkitab orang Ibrani  Perjanjian Lama, Teman adalah salah satu kota di wilayah Edom (Amos 1:12; Obaja 9; Yeremia 49:20).”  Jadi Elifas nampaknya mewakili hikmat orang Edom yang dianggap terkenal di zaman dahulu, menurut Obaja 8; Yeremia 49:7."   nama Elifas pertama kali muncul ada dalam kitab Kejadian. Elifas" adalah nama anak sulung Esau(juga disebut Edom) bin Ishak bin Abraham, dan Elifas mempunyai putra bernama "Teman(Kejadian 36:4,10 dan 11 ).”  jadi bisa ditarik kesimpulan bahwa nama itu berkisar dari sana.

Tentang Elihu

       Elihu, salah satu tokoh yang muncul dalam kisah Ayub,” asal usul Elihu di telusuri secara cukup lengkap (ay. 2a; bgd 1:1; 2:1 ). Orang Bus. Bandingkan Kejadian 22:21.”   survei kitab Kejadian tentang Bus berasal dari  silsilah keturunan Nahor saudara Abraham, yang memperanakkan Bus.

           Kalau dilihat dari silsilah ketiga tokoh di atas, maka bisa disimpulkan bahwa Ayub hidup setelah zaman bapa Abraham, beredomisili di tanah Us ( Ayub 1:1 ), ( mungkin Edom ) karena pikiran modern cenderung menganggapnya diperbatasan Edom, tapi tradisi yang menempatkannya di haran, ( Basan ) jauh lebih mungkin,”   menurut Matthew Henry’s Commentary on the whole Bible volume 3 Job to song of Salomon mengatakan : Negeri [yang] ia [tinggal/hidup]  adalah tanah Uz, di (dalam) daerah timur bagian dari Arabia, Yang letaknya ke arah Chaldea, dekat Euphrates, mungkin tidak jauh dari Ur Chaldees, dari mana Abraham telah [disebut/dipanggil].”  .dan kemungkinan besar, Ayub ada sebelum zaman Musa, dimana Israel belum dikenal antara kaum yang sudah ada. Dengan alasan: melihat dari panjangnya usia Ayub, harta kekayaan yang dinilai dari ternak, dsb.  J. I Packer dalam buku Ensiklopedi Fakta Alkitab  Bible Almanac, ia mengatakan “ boleh jadi ia hidup sebelum zaman Musa.”

PENGURAPAN ( definisi)

DEFINISI KATA PENGURAPAN

             Kata pengurapan Dalam  Kamus Besar Bahasa Indonesi (KBBI):  “Mengolesi, Melumas.
       Menurut Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid II M-Z, Kata Urapan berarti “ sudah menerima karunia ilahi (Mazmur 23:5; 92:10). Atau sudah diberi tempat atau fungsi istimewa  dalam rencana Allah (Mzm 105:15; Yes45:1 ).”  Karena berdasarkan pilihan dan ditetapkan oleh Allah, maka setiap orang yang diurapi adalah orang yang istimewa, dan memiliki karunia ilahi, mengingat dalam Perjanjian Lama, Roh Tuhan hanya berdiam dalam diri orang yang dipilih. Menarik dalam hal pengurapan, ternyata bukan hanya manusia yang diurapi, tetapi juga berlaku pada benda.
      Masih dalam buku Ensiklopedia Alkitab Perjanjian Lama Jilid II mengatakan: “dalam PL orang atau benda diurapi untuk menandakan kesuciannya.”  Pengurapan benda dalam PL di paparkan dalam kitab (Kejadian 28:18; 2 Samuel 2:21), yang menandakan bahwa benda juga perlu diurapi sehubungan dengan fungsi benda tersebut. Misalnya dalam imamat benda tersebut dipakai sebagai perkakas dalam rumah Tuhan.

          Pengurapan: “Dalam PL orang atau benda di urapi untuk menandakan keseuciannya atau pengkudusannya bagi Allah (Kej. 28:18), tabut dan perkakasnya (Kel. 30:22), perisai (mungkin untuk mentahirkan dlm ‘perang suci’),  Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid II  kembali menjelaskan tentang pengurapan bagi orang,  “ (2 Sam 1:21; Yes 21:21-5; Ul 23:9), raja (Hak 9:8; 2 Sam 2:4; I Raj 1:34), imam besar (Kel 28:41); nabi (I Raj 19:16). Khidmat dan pentinya pengurapan itu di perliihatkan dalam hal pertama, bahwa adalah merupakan pelenggaran kriminal bila menggunakan minyak kudus untuk pengurapan yang bisa (Kel. 30:32-33). Kedua, oleh keuasaan dampak pengurapan itu (2 Raj 9:11-13)”

Kamus Teologia kata Pengurapan “anointing- Pengolesan atau pencurahan minyak atas orang (kadang-kadang juga barang) untuk mengubahnya dalam hubungan dengan Allah dengan jemaah. Dalam PL para raja, imam, nabi di urapi dengan demikian di curahi Roh Allah (Kel 29:22-30; 30:25; I Sam 10:1; Maz 22:2; 20:7; Yes 45:1). Gereja memberikan pengurapan dengan minyak kepada orang-orang sakit, merka yang di baptis, yang menerima sakramen penguatan, dan yang menerima sakramen tahbisan” .

       
Kata urapan berasal dari kata (wayyimšah) dari kata (masyakh), yang artinya “mengoles,melumuri, menggosok dengan minyak.”  משהה   (MISYKHAH) adalah hasil dari tindakan  (masyakh), dari kata inilah dikenal nama YEHOSYUA HAMASYIAKH, artinya Yesus yang diurapi. Sedangkan dalam PB “Kata Yunani Χριστός  merupakan bentuk kata Noun, Masculine, transliterasinya adalah Christos dengan phonetic spelling (khris-tos'), yang berarti anointed One, the Messiah, the Christ (Dia yang diurapi, Mesias, Kristus).” 
      
Sumber...
ENSIKLOPEDI
EKSEGESE KRISALLATI
RISET BUKU

KESIMPULAN 1. PENDERITAAN AYUB/KITAB AYUB

          Berdasarkan uraian tentang kajian penderitaan menurut Kitab Ayub dan relevansinya dalam kehidupan orang percaya, maka penulis dapat menyimpulkansebagai berikut:

1.    PENDERITAAN

            Penderitaan adalah bagian yang selalu menyertai kehidupan manusia, tidak perduli siapa orang tersebut serta apa status social yang disandangnya. Realitanya adalah penderitaan selalu berdampingan dalam kehidupan manusia karena penderitaan merupakan rangkaian dari kehidupan,maka setiap orang pasti akan mengalami penderitaan.

           Hidup ini rahasia. Ayub adalah tokoh yang Alkitab katakan secara jasmani memiliki kemapanan, bahkan hubungan rohani dengan Tuhan tidak diragukan lagi. Tetapi akhirnya Ayub harus menghadapi penderitaan dan kesulitan tanpa tahu apa penyebabnya. Semua itu terjadi karena Tuhan mau melalui Ayub sehingga umat-Nya memperlihatkan kemuliaan-Nya kepada dunia, sehingga melalui hal tersebut, sebagai umat-Nya, Tuhan semakin dikenal oleh karena karakter yang diperlihatkan anak-anak-Nya di tengah manusia yang tidak percaya.

Thursday, November 29, 2018

KESIMPULAN 2. HIDUP AYUB/KITAB AYUB "PENDERITAAN AYUB".

2.  AYUB MENYIKAPI MASALAH DENGAN TETAP BERTEKUN PADA TUHAN

          Penderitaan itu dapat teratasi tergantung  bagaimana seseorang menyikapi penderitaan tersebut. Sabar, tekun, tetap setia, teguh hati, berharap adalah cara yang baik dalam menyikapi setiap persoalan yang dialami. Sikap Ayub adalah sikap yang indah untuk diaplikasikan oleh orang yang percaya kepada Kristus dalam menghadapi penderitaan. Sikap seperti yang Ayub terapkan dalam menghadapi penderitaan adalah sikap ketergantungannya kepada Allah dan dalam menantikan pertolongan serta belas kasih-Nya. Dalam hal penderitaan, “bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji, dan tahan uji menimbulkan pengharapan, dan pengharapan tidak mengecewakan”( Roma 5:3-5).

           Orang-orang yang biasa mengandalkan kekuatan dan pertolongan Tuhan selalu bertekun dalamTuhan sekalipun menderita, dengan demikian dapat melihat kedahsayatan dan keajaiban dari Tuhan, dan ada harapan yang tidak mengecewakan dalam Tuhan.

           penderitaan menjadikan hidup bermakna. Dalam kisah Ayub, dibalik semua peristiwa yang terjadi banyak hikmah dan pelajaran yang dapat diambil dari penderitaan.  Pemulihan dalam segala hal, kesehatan, kekayaan yang berlipat, nama baik, bahkan umur yang panjang dipercayakan sampai melihat keturunannya yang keempat, semua itu adalah hasil yang disediakan Allah bagi Ayub, sebab Ayub telah menyikapi  penderitaan dengan baik.

           Tidak semua penderitaan yang dialami oleh seseorang membawa pengaruh buruk bagi orang yang mengalaminya. Melainkan dengan penderitaan orang dapat mengetahui banyak hal tentang makna penderitaan itu sendiri. Selain itu pengaruh yang baik dari penderitaan adalah membawa orang selalu mengintropeksi diri. Mungkin penderitaan terjadi karena kesalahan yang telah diperbuat, karena penderitaan juga muncul disebabkan oleh apa yang telah ditabur.
 Sebagai orang Kristen, penderitaan yang dialami adalah disebabkan oleh banyak hal, termasuk tujuan Yesus yang memerintahkan supaya ikut menderita. Firman Allah memberikan informasi secara lengkap dan sempurna mengapa orang percaya harus mengambil bagian dalam penderitaan Yesus. “pikullah kuk yang kupasang”       (Matius 11:29) adalah tanggung jawab setiap orang percaya, dan itu adalah satu beban yang harus dilaksanakan.
Keenam, kejujuran dalam menghadapi penderitaan.  Ketika Ayub menghadapi penderitaan, Ayub mengatakan apa yang dirasakannya. Ayub menentang semua tuduhan teman temannya dan dengan lantang mengatakan bahwa dirinya tidak bersalah, bahkan membawa perkaranya di hadapan Tuhan semesta alam. Keluhan-keluhan Ayub berdasarkan apa yang dirasakan dan apa yang dipahami. Kejujuran dalam berbagai keadaan adalah sikap yang diperlihatkan Ayub dalam hidupnya, karena lewat kejujurannya, Allah mengenalnya, bahkan meneta

Kesimpulan 3.. Hidup Ayub/Kitab Ayub


3.      PAHAM TENTANG MAKNA HIDUP

           Ayub tahu makna hidup. Bagi Ayub harta yang terbesar bukanlah apa yang ada di luar tetapi apa yang ada di dalam diri. Ayub memang orang terkaya dalam hal harta kekayaan diseluruh daerah Timur, tetapi Ayub hidup benar dihadapan Allah bukan karena diberkati dengan harta benda tersebut. Ayub hidup saleh karena hatinya sungguh-sungguh terpaut kepada Allah. Ayub mengerti apa artinya hidup sebagai manusia, terlahir tanpa apa-apa dan kembali juga dengan tangan hampa. Apa yang dimiliki di dalam dunia ini hanyalah sementara, bukan berasal dari dirinya tetapi pemberian Allah. Allah berhak memberi dan juga berhak mengambilnya kembali. Ayub memuji Allahnya, karena Ayub percaya kepada Allah yang berhikmat sempurna, Allah yang tahu dengan baik waktu segala sesuatu.

           Allah mengizinkan pencobaan dari Iblis untuk Ayub, karena Allah mengenal kesalehan Ayub. Identitas Ayub tidak hilang saat ada dalam pencobaan si Iblis, Ayub tetap saleh, jujur, takut akan Tuhan dan menjahui kejahatan.  Pencobaan yang tanpa diketahui dari mana datangnya dilalui dengan baik, sehingga Allah menganugrahi kepadanya kemuliaan. Satu hal yang harus diperhatikan, Allah tidak pernah lepas kontrol soal kehidupan umat-Nya, termasuk saat ada dalam penderitaan, dalam kisah Ayub, Allah terlibat di dalamnya.
         hasil pengamatan harus diakui bahwa memang tidak ada penjelasan yang sederhana dan memuaskan keinginan pribadi yang disajikan penulis, berdasarkan atas pekerjaan Allah, banyak perkara yang tidak bisa dimengerti. Tetapi penulis lewat tulisan ini, menyajikan satu kesimpulan tentang penderitaan, bahwa apa yang manusia alami, sekalipun tidak dimengerti, Allah paham semuanya.
           Akhirnya, orang percaya akan dapat bertahan dalam penderitaan kalau terus berpengang pada janji Tuhan, dimana Tuhan menjanjikan sebuah dunia yang tidak ada penderitaan atau cobaan, dan semua orang di tempat yang bebas akan memilih untuk mengasihi-Nya. Ini adalah langit dan bumi yang baru. Orang percaya menantikan waktu itu, dan itulah harapan dari iman orang percaya kepada Kristus. "Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; Tidak akan ada lagi perkabungan atau tangisan atau sakit, untukhal-hal yang lama telah berlalu (wahyu 21:4).

Memilih hal yg Terbaik

Di salah satu meja tersaji Danging dan aneka minuman mahal lambang dari kesuksesan, kekayaan dan prestasi..,  sedang dimeja yg lain tersaji sepotong roti dan segelas air putih....
     ....di meja mana anda ingin diundang?...dan siapa yg tidak ingin duduk di kursi meja yg pertama.......... Kalau saja....? ( ? ??)
Jauh sebelumnya sang guru dari masa lalu sudah mengingatkan,  "..lebih baik sepiring sayur dengan kasih daripada lembu tambun dengan kebencian( Amsal 15:17),  "..lebih baik penghasilan sedikit disertai kebenaran daripada penghasilan banyak tanpa keadilan (Amsal 16:8),  "....lebih baik sekerat roti yg kering disertai dengan ketentraman,  daripada makanan danging serumah disertai dengan perbantahan (Amsal 17:1),  untuk memberitahukan bahwa hidup lebih penting daripada soal makanan,  dan bahwa kekayaan,  harta bukanlah tujuan kehidupan ini,  tetapi bagaimana hidup dengan baik dan benar.

(Krisal Lati Salupuk )

DAMAI SEJAHTERA



Damai sejahtera ( Yohanes 14:27)
Damai '...bagi dunia konsep ini brarti tidak ada perang, rukun dan menikmati keteraturan dlm masyarakat. Damai yang Tuhan tawarkan kepada kita adalah kelepasan dari konflik batin, bukan lepas dari masalah tetapi menghapuskan khawatir dan ketakutan kita.
Damai sejahtera dari Kristus (irene,  shalom) tidak  berbicara ttg materi,  karena Ia mengatakan yg Ia berikan tidak sama dgn yg dunia berikan,  ( colek para pengkhotbah alegori), tapi ttg suasana hati yg tenang,  damai,  teduh, dalam segala hal,  keadaan.
Damai sejahtera itu melampaui segala akal.

PERUMPAMAAN

           Kotbah perumpamaan adalah kotbah yg menarik, tetapi ada beberapa hal yg perlu diketahui mengenai hal ini, supaya tidak salah dalam mengimplementasikan sebuah perumpamaan.

           mashal (bahasa Ibrani yang artinya” perumpamaan”) yang menggunakan cerita fiksi singkat untuk mengacu kepada suatu simbol.

          Banyak pandangan/Pendapat yang berbeda-beda dalam mendefinisikan kata ini. pada satu sisi memperkaya pemahaman para pengkhotbah tentang perumpamaan, tapi pada sisi lainnya membuat mereka semakin tidak pasti.
Untuk mendapat pengertian yang lebih baik, kita akan memperhatikan penggunaan kata perumpamaan di dalam Alkitab.

1. PERJANJIAN LAMA
   
         perumpamaan atau mashal mempunyai pengertian dasar suatu perbandingan
ide. mashal, menurut Grant R. Osborne, digunakan pula untuk amsal atau teka-teki (riddle) yang juga sering dipakai untuk mengemukakan suatu perbandingan.
       
Joachim Jeremias menyimpulkan bahwa, “kata Ibrani mashal mencakup 8 kategori dan umumnya tanpa perbedaan,...tamsil, teka-teki, metafora, alegori, permainan kata-kata, simile singkat, dan juga cerita pendek yang kita sering sebut perumpamaan.
Contoh : Ayub 23:10 (TB)  Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas. Kata " seandainya Ia menguji aku" kata kerja yang mengandung arti metafora (gambaran) dari kata Bukhanani ("Bakhan" yang sering di ucapkan "bahan "). Dalam ayat ini lebih tepat jika digunakan kata "ibarat " atau " seperti", karna maksud Ayub adalah: seperti emas dileburkan pasti didapati murni, seperti itulah aku akan tampil (muncul) dalam ujian.

2. PERJANJIAN BARU

          Di dalam PB kata Yunani parabole ( perumpamaan) yang secara hurufiah artinya adalah “meletakkan disamping,” “melemparkan ke samping” dan berfungsi juga sebagai suatu perbandingan yang menunjukkan kesamaan dari paralelisme. Kata parabole itu sendiri muncul sebanyak empat puluh delapan kali di dalam Injil Sinoptik
(tujuh belas kali di dalam Matius, tiga belas kali di Markus, dan delapan belas kali di Lukas)10 dan tidak pernah ada di dalam Injil Yohanes. Tetapi itu tidak berarti bahwa hanya ada empat puluh delapan perumpamaan di
dalam PB. Sejatinya, Yesus menggunakan perumpamaan di dalam bentuk yang berbeda-beda. Ada yang berbentuk metafora (Mat. 15:13-14; 16:6), simile (Mat. 10:16), amsal (Luk. 4:23, 6:39), teka-teki (Mrk. 7:17), alegori (Mrk. 4:1-9, 13-20), perbandingan (Luk. 5:36; Mrk. 3:23), simbol (Mrk. 13:28), kata-kata figuratif (Luk. 5:36-38), simile yang dikembangkan (Mrk. 4:30-32; Luk. 15:3-7), dan cerita teladan (Luk. 10:29-37). Jelas bahwa kata parabole di dalam PB mempunyai fungsi yang serupa dengan kata mashal di dalam PL.

SUMBER RISET PERPUSTAKAAN STII
                             E BOOK STII
                             SKRIPSI KRISAL LATI

Wednesday, November 28, 2018

INSPIRASI " KESAKSIAN IMAN



Kesakaian ini menceritakan seorang gadis kecil yang memiliki peluang untuk hidup hanya 10% tetapi dia tetap mengucap syukur dengan berdoa kepada Tuhan. Dengan kesakaian ini mangajar kita untuk memiliki Iman kepada Tuhan, dalam keadaan tersulit apapun tetap Percaya kepada Tuhan.
Operasi terhebat yang pernah dokter lakukan?
Saat makan siang dengan beberapa teman, salah seorang dokter bedah bertanya kepada saya,” dokter, operasi terhebat apakah yang pernah Anda lakukan?”
Saya bingung harus menjawab operasi yg mana. Saya sudah banyak melakukan operasi Dan semuanya menuntut keahlian, kesabaran, ketelitian yg tinggi. Kemudian saya teringat pada operasi yg dijalani oleh gadis kecil yg hanya mempunyai harapan 10% saja untuk hidup.
Malam itu para perawat membawa seorang gadis kecil yg berwajah pucat masuk ke-ruang operasi. Waktu itu pikiran saya sedang dipenuhi berbagai macam persoalan yang berat. Ketika para perawat sedang mempersiapkan pembiusan, gadis kecil ini bertanya kepada saya ….
“Dokter bolehkah saya menanyakan sesuatu ?”
“Ya sayang, apa yg ingin kamu tanyakan?”….
“Setiap malam sebelum tidur saya selalu berdoa, sekarang sebelum operasi dimulai, bolehkah saya berdoa?”……
“Baiklah anak manis, engkau memang harus berdoa, jangan lupa berdoa juga untuk saya.”………
Gadis kecil Berdoa
Kemudian gadis kecil itu melipat kedua tangannya Dan berdoa……”Yesus, Engkau gembala yang baik, berkatilah domba kecilmu malam ini, dalam kegelapan, kiranya Engkau dekat denganku, lindungi aku sampai datangnya sinar mentari esok pagi” Dan berkati pula dokter yg akan mengoperasiku.”
Setelah menutup doanya gadis kecil itu berkata “sekarang saya sudah siap Dokter”.
Mata saya berkaca2, melihat betapa besar iman yang dimiliki gadis kecil tersebut. Malam itu sebelum saya mulai operasi, saya berdoa……
“Tuhan yg baik, engkau boleh tidak membantuku dalam operasi yang lain, tapi kali ini bantulah aku untuk menyelamatkan gadis kecil ini,”
kemudian saya mulai mengoperasi gadis kecil itu Dan keajaiban terjadi, dia disembuhkan.
Saat berpisah Dan melepas gadis kecil itu untuk kembali ke rumah, maka saya sadar sesungguhnya sayalah ” pasien” yg menjalani operasi iman. Gaya hidup gadis kecil itu mengajarkan bahwa jika Kita menyerahkan seluruh masalah & beban hidup Kita ke dalam tangan Tuhan, maka Dia akan memulihkan & menolong Kita.
GBU.

Biodata




Nama      : KRISAL lati Salupuk
Ttl.           : Lebang , 28-2-1978
Alamat  L: Jln Lasaktia Raja, km 3, lebang
                    Palopo, Sul-Sel
Alamat .B: Dmu, Tenggarong seberang, desa
                     Bhuana Jaya, kal-tim
Agama.     : Kristen
Pekerjaan : Seorang Penabur
Hobby.       : Jalan-jalan, main gitar, makan dll.
Motto .       : Hidup adalah kesempatan

KESAKSIAN

           Lahir dari keluarga Kristen bukan berarti hidup sudah di dalam Kristus. Saya rasa itulah yg saya lalui, karena masa remaja dan pemuda saya lalui dengan segala hal yg sia-sia, bahkan .... Bahkan lebih dari itu," KOTOR" dari pandangan orang, ya ngobatlah, mabuklah, tawuran lah ,.. " dll.

         Karena kenakalan itu, saya harus merantau jauh untuk menghindari diri dari polisi yg waktu itu dalam target juga, menuju Kalimantan. Tinggal di kos saudara yg memang sudah lebih  setahun ada di smd, menjadi buruh tanggul untuk menafkahi diri sendiri, jadi tukang sapu ruangan di salah satu kantor, dan jadi tukang masak di sebuah armada kapal sekalipun tidak memenuhi syarat karena tidak memiliki surat-surat perlengkapan sebagai seorang pelaut . Di sanalah saya memulai hidup sebagai seorang pelayaran.

         Waktu berjalan, rute kapal yg liar tidak menentu, maksud saya muatan yg selalu beda dan tujuan yg beda, jakarta,-batam-singapure-panjang-kuala kapuas-barito-palembang-dll..., Nggak tau pasti besok akan kemana.  1997, kapal tersebut, dengan muatan dari singapura-jakarta-kuala Kapuas... Jam 9 pagi di tunggangbalikkan gelombang laut Jawa, dan kami berusaha berenang sambil mencari sesuatu yg mungkin bisa menolong untuk bertumpu di atasnya. Dari saat hari itu sampai esok harinya , kami terapung-apung di tengah lautan. Satu-persatu akhirnya meninggal karena letih,lapar, kehabisan tenaga, hingga kami tersisa  5 orang... Dan harapan untuk hidup samasekali tidak terlihat.

MENUNGGU GILIRAN

         Saat itu saya sudah mulai tidak kuat lagi untuk mengayunkan kaki, merasa bahwa " MUNGKIN GILIRAN SAYA UNTUK MENINGGAL" diantara kami berlima ( salah satunya adalah paman saya). Dalam keadaan itu, saya yg sangaaattt jarang berdoa, yg hidup semaugua akhirnya berdoa pada Tuhan, ......
Menangis , mengingat kampung halaman, mengingat orang tua, saudara , bahkan setiap lorong dan jalan setapak yg pernah dilaui sekilas terbayang lewat seperti bayang-bayang, ...ada rasa penyesalan dan sedih, ....
Saat itulah hidup ini di INGATKAN OLEH DIA "

          Selang waktu, tiba-tiba terdengar suara teriak , teman berkata "ADA KAPAL LEWAT" ... dengan berusaha untuk membuka mata yg sudah sangat perihhh".. terlihat dari jauh sebuah kapal besar menuju ke samping arah kami,... Dan teman2 berteriak sambil mengayunkan baju mereka agar terlihat oleh abk kapal tersebut. Sekalipun sempat jauh melewati kami, namun Tuhan menggerakkan salah satu koki kapal tersebut mengambil teropong dan menuju ke arah belakang yg akhirnya melihat kami yg sdh jauh mereka lewati. Pertolongan itu terlihat semakin sempurna ketika mereka mengatakan bahwa rute mereka bukan kesini, tapi kemarin salah satu mesin jebol yg akhirnya memaksa kami melalui tempat ini menuju Sunda kelapa untuk perbaikan mesin.....
Mata saya berkaca-kaca Saat saya menulis kesaksian ini, apakah itu emosi atau satu memory yg mengharukan, yg pasti Tuhan bertindak dalam peristiwa itu, dan Ia memberitahu kepadaku lewat cara koki yg meneropong, lewat mesin yg jebol, lewat arah rute kapal...
 HARI ITU, ALLAH MEMBERITAHUKAN SEMUA YG IA SEDANG KERJAKAN, DALAM MENOLONG KAMI.. SECARA KHUSUS MENOLONGKU.
#SaveYESUSTUHANDANRAJAKU.COM

         Angkatan 2008 saya memilih (pada dasarnya saya yg di pilih) masuk ke STTII Smd, merubah banyaaaak hal dlm hidup ini, memilih melayani RAJAKU, ... bukan karena emosi, atau mengikuti alur perasaan, tetapi lebih dari memaknai hidup, di atas pertimbangan-pertimbangan (Luk 14:25-33).. dan karena hidup berpusat pada DIA, maka segalanya untuk DIA. HALELLUYAH.


TTD.


Krisallati Salupuk

gembala sidang GKII Sinar Kasih dan
gembala sidang GKII SEPARI Berambai
Periode 2016-2021

Sahabat

" Berapa banyak sahabatmu saudara....( satu pertanyaan)
Dan jawabku:" engkau akan kuberitahu, saat keadaanku sedang terpuruk, ..., karena disanalah aku bisa mengetahuinya.
Amsal 17:17
"  Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.
" pengalaman kehidupan memperlihatkan banyaknya sahabat palsu, " seperti bayangan sendiri ketika berjalan di bawah sinar matahari, namun  hilang sepenuhnya dalam kegelapan.
....-.... GBU



Kisah seorang Penabur VI




PERUMPAMAAN TENTANG SEORANG PENABUR

THE PARABLE OF THE SOWER
oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.
diterjemahkan oleh Dr. Edi Purwanto
Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles
Pada Kebaktian Minggu Malam, 8 November 2015

Sekarang saya akan mengkhotbah khotbah ini dengan cara yang berbeda dari apa yang biasa saya lakukan. Saya ingin Anda untuk membuka Alkitab Anda, Markus pasal 4. Saya akan menjelaskan kepada Anda Perumpamaan tentang Seorang Penabur. Perumpamaan ini dapat ditemukan dalam Matius, Markus, dan Lukas. Tetapi kita akan mempelajarinya dalam Markus malam ini. Sebuah perumpamaan adalah sebuah cerita yang Yesus ceritakan untuk menggambarkan dan menyederhanakan kebenaran rohani.
Apakah kebenaran utama dari perumpamaan ini? Itu adalah berikut ini - sebagian besar dari orang-orang yang mendengar Injil tidak akan diselamatkan! Sejauh ini, sebagian terbesar dari orang-orang yang mendengar bagaimana diselamatkan tidak akan diselamatkanMereka akan pergi ke Neraka! Orang banyak akan pergi ke Neraka. Hanya sejumlah kecil yang akan diselamatkan. Itu mengejutkan banyak orang hari ini. Mereka mengatakan, “Saya tidak percaya Allah akan mengirim orang ke Neraka.” Anda kemudian berkata, “Tetapi Allah dalam Alkitab memang mengirim orang ke Neraka.” Mereka mengatakan, “Saya tidak percaya Allah yang seperti itu. Allah sayatidak akan pernah melakukan hal itu.” Apa yang mereka maksudkah adalah allah yang mereka ciptakan dalam pikiran mereka sendiri tidak akan melakukan itu. Tetapi kita tidak berbicara tentang allah yang Anda ciptakan dalam pikiran Anda sendiri. Orang-orang “Dua Belas Langkah” berbicara tentang “Allah sebagaimana Anda memahami-Nya.” Tetapi saya tidak sedang membicarakan allah palsu seperti itu. Allah yang Anda “ciptakan” dalam pikiran Anda sendiri adalah allah yang palsu. “Allah sebagaimana Anda memahami-Nya” adalah allah palsu. Saya berbicara tentang Allah sebagai yang Anda tidak memahami-Nya! Dia adalah Allah yang menyatakan diri-Nya secara eksklusif dalam Alkitab. Dia adalah Allah Alkitab! Dan tidak ada yang lain! Saya tidak berbicara tentang allah palsu yang Anda percaya. Saya berbicara tentang Allah yang sejati – Allah yang dinyatakan kepada kita dalam Alkitab. Allah palsu Anda tidak mengirim orang ke Neraka. Tetapi Allah yang sejati melakukannya. Dalam Matius 7:13 Tuhan Yesus Kristus berkata bahwa kebanyakan orang pergi “menuju kebinasaan” di Neraka. Dalam ayat berikutnya Tuhan Yesus Kristus berkata bahwa mereka yang diselamatkan adalah “sedikit” jumlahnya – memang sangat sedikit. Dan itu adalah poin utama perumpamaan ini.
Ini adalah kisah sederhana yang Yesus Kristus ceritakan. Dia mengatakan bahwa seorang penabur pergi keluar untuk menabur benih. Saat ia sedang menyebarkan benih, sebagian jatuh di sepanjang sisi jalan. Burung-burun turun dan dengan cepat memakannya. Ada banyak lagi dari benih yang jatuh di sisi tempat yang berbatu-batu di mana tidak ada banyak tanah. Benih tumbuh dengan cepat, tetapi ketika matahari terbit tanaman itu layu dan mati, karena mereka tidak memiliki akar yang kuat. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri dan rumput liar. Benih itu tumbuh dan terhimpit oleh semak duri, sehingga mereka tidak berbuah. Terakhir dari semua, sebagian benih itu jatuh di tanah yang baik, tumbuh dan menghasilkan tanaman yang baik. Itulah perumpamaan ini. Ini adalah cerita pendek yang sederhana - tetapi itu menunjukkan kebenaran yang sangat penting - sangat sedikit orang yang mendengar Injil yang pernah diselamatkan!
Keempat jenis tanah dalam perumpamaan ini menggambarkan empat jenis orang yang mendengar Injil. Benih adalah Firman Tuhan, Alkitab, pesan keselamatan melalui Kristus Yesus. Setiap orang yang datang ke gereja ini mendengar Injil. Apa yang mereka lakukan tentang itu direpresentasikan oleh empat jenis tanah dalam perumpamaan ini.
I. Pertama, orang-orang yang mendengar Injil dan segera melupakannya, adalah orang-orang terhilang.
Lihatlah Markus 4:15,
“Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat firman itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar firman, lalu datanglah Iblis dan mengambil firman yang baru ditaburkan di dalam mereka” (Markus 4:15).
Mereka adalah orang yang datang dan mengunjungi gereja kami satu atau dua kali. Mereka mendengar Firman Tuhan, pesan keselamatan. Tetapi “datanglah burung dan memakannya sampai habis” (Markus 4:4). Burung-burung yang memakan benih itu menggambarkan Setan dan roh-roh jahatnya. “Iblis mengambil firman yang baru ditaburkan di dalam mereka” (Markus 4:15).
Kami memberitahu mereka bahwa Kristus telah mati di kayu salib untuk membayar dosa-dosa mereka. Iblis mengatakan kepada mereka, “Anda tidak memiliki banyak dosa. Anda adalah orang yang baik.” Jadi Firman itu diambil dengan cepat oleh Iblis yang bekerja dalam pikiran mereka. Kami mengatakan, “Kristus bangkit dari antara orang mati untuk memberikan hidup yang kekal.” Iblis berkata, “Jangan percaya itu! Itu adalah mitos, dongeng.” Jadi Firman itu diambil dengan cepat oleh Iblis yang bekerja dalam pikiran mereka. Yesus berkata bahwa Iblis “adalah pendusta” (Yohanes 8:44). Dia memberitahu Anda kebohongan untuk menghalangi Anda dari percaya Injil dan diselamatkan. Dia ingin membuat Anda sebagai budaknya!
Kami membawa banyak orang yang hilang untuk mendengar Injil setiap Minggu. Kebanyakan dari mereka tidak pernah kembali. Kami memberitakan kepada mereka pesan keselamatan. Kami memberikan kepada mereka makan siang (atau makan malam) dan pesta ulang tahun yang meriah. Kami membuatnya mudah untuk datang ke gereja. Tetapi kebanyakan dari mereka tidak ingat hal yang saya khotbahkan. Mengapa? Karena “Lalu datanglah Iblis dan mengambil firman yang baru ditaburkan di dalam mereka,” itu sebabnya! Beberapa orang datang beberapa kali tanpa ada khotbah yang memiliki dampak pada mereka. Mengapa? Karena setiap kali mereka mendengarkan Iblis, dan ia mencomot Firman keluar dari hati mereka. Kami bahkan memberikan kepada mereka naskah khotbah kata demi kata untuk dibawa pulang dan untuk dibaca. Apakah mereka benar-benar membacanya dan memikirkannya dengan serius? Tidak, mereka tidak melakukannya. Saya tahu bahwa kebanyakan dari mereka hanya membuang naskah khotbah itu ke dalam keranjang sampah ketika mereka pulang. Saya tahu itu. Tetapi kami terus melakukannya. Mengapa kami terus melakukannya? Karena Yesus berkata, “Pergilah ke semua jalan dan lintasan dan paksalah orang-orang, yang ada di situ, masuk” (Lukas 14:23). Karena Allah mengatakan kepada kita,
“Sampaikanlah perkataan-perkataan-Ku kepada mereka, baik mereka mau mendengarkan atau tidak, sebab mereka adalah pemberontak” (Yehezkiel 2:7).
Ketika kita masuk lebih dalam ke dalam “hari-hari terakhir” orang menjadi semakin memberontak terhadap Allah. Jadi Iblis dan setan-setannya lagi dan lagi merampas Firman Allah dari hati dan pikiran orang-orang itu. Empat puluh tahun yang lalu Anda bisa memasang tulisan di luar sana yang mengatakan, “Studi Alkitab di sini pukul 7:00 malam.” Orang-orang muda akan datang, banyak dari mereka, hanya karena membaca tulisan seperti itu. Saya tahu itu. Saya memulai gereja di dekat San Francisco dengan kaum Hippies. Mereka orang-orang berdosa. Tentu saja. Tetapi seburuk apapun mereka, mereka jauh, jauh lebih baik daripada orang-orang muda hari ini! Hari ini kebanyakan anak muda memiliki hati yang keras sehingga Anda tidak bisa melembutkan mereka dengan palu sekalipun! Namun kita tepat maju, “entah mereka mau mendengar atau apakah mereka tidak akan mendengar” - karena Allah mengatakan kepada kita untuk melakukannya! Dan sekali-sekali kita akan menemukan seseorang yang antara mereka yang terpilih, yang mendengar Injil dan akan diselamatkan. Namun hal ini menjadi semakin dan semakin langka sementara zaman ini semakin mendekati kesudahannya, dan dunia ini berakhir. Saya yakin, di sini setidaknya di Amerika, bahwa Allah sedang menghakimi orang-orang kita dengan mendatangkan “kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mereka percaya akan dusta” (II Tesalonika 2:11). Namun kita juga tahu bahwa Allah, karena kasih karunia yang tak dapat ditolak, akan menarik orang-orang pilihan, bahkan di hari-hari yang jahat ini! Kami tidak mencari orang banyak yang besar jumlahnya. Kami mencari, di sana-sini, untuk beberapa orang yang telah dipilih Allah untuk diselamatkan. Karena Yesus berkata, “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu” (Yohanes 15:16). Allah akan membawa orang-orang yang Dia telah pilih oleh kasih karunia dan kedaulatan! Haleluya! Tetapi orang-orang yang Allah tidak pilih akan memiliki “Setan [datang] segera, dan [mengambil] firman yang baru ditaburkan di dalam hati mereka” (Markus 4:15). Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda salah satu dari orang pilihan Allah - atau akankah Andamembiarkan Setan merampas Firman dari hati Anda - dan terus hidup dan mati dalam dosa Anda? Karena Yesus berkata, “Banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih” (Matius 22:14).
II. Kedua, orang-orang yang mendengar Injil dan menerimanya dengan sukacita, namun kemudian murtad ketika mereka dicobai, adalah orang-orang terhilang.
Lihat Markus 4:16-17.
“Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira, tetapi mereka tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, mereka segera murtad” (Markus 4:16-17).
Orang-orang yang digambarkan tanah berbatu ini adalah kebalikan dari kelompok pertama. Mereka menerima Injil dengan gembira dan sukacita. Mereka datang ke gereja dan menyukainya. Mereka segera menyanyikan lagu-lagu pujian dengan penuh semangat. Mereka datang ke pertemuan doa. Mereka pergi penginjilan. Itu bagus! Mereka menyukainya! Mereka membawa naskah khotbah pulang ke rumah dan membacanya dengan cermat.
Tetapi ada sesuatu yang hilang. Mereka “tidak berakar.” Mereka tidak berakar di dalam Kristus, tidak “berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia” (Kolose 2:7). Dan “tahan sebentar saja.” Dr. J. Vernon McGee berkata, “Mereka benar-benar mendapatkan antusias, tetapi mereka tidak memiliki hubungan nyata dengan Kristus. Itu hanya sebuah emosi meluap-luap saja” (Thru the Bible,perhatikan Matius 13:20, 21).
Setelah beberapa saat mereka menemukan bahwa itu menyebabkan mereka kesulitan untuk berada di gereja. Sesuatu muncul dan mereka tidak merasa senang untuk datang. Ketika datang penindasan atau penganiayaan kepada mereka untuk berada di gereja “segera mereka mundur.” Secara harfiah, ini berarti “mereka segera murtad” (lihat NIV). Itu sering terjadi selama liburan Natal dan Tahun Baru. Mereka tahu kami ingin mereka datang ke perayaan Natal, untuk datang ke kebaktian malam Natal, dan untuk kebaktian malam menyambut tahun baru. Mereka berencana untuk datang. Tetapi kemudian terjadi sesuatu, mereka diundang ke pesta lain bersama dengan orang-orang tidak percaya, atau sesuatu yang lain terjadi. Mereka menyerah pada dunia - dan mereka pergi, pertama kali mungkin ada sedikit “menderita” atau berat. Akankah Anda “murtad” ketika Anda diuji oleh “liburan-liburan” itu? Anda akan pergi bersama dengan teman-teman yang masih terhilang ke pesta duniawi, hura-hura atau dansa? Anda akan pergi ke Las Vegas, atau ke tempat lain, dengan teman-teman terhilang Anda? Setiap tahun kita melihat beberapa orang dengan tidak ada akar yang nyata di dalam Kristus, yang dengan cepat murtad selama liburan.
Dr. David F. Wells adalah seorang teolog Reformed terkenal. Dia mengatakan, “[Orang-orang] ini tidak punya niat membayar harga atas komitmen diri yang diperlukan jika khotbah itu benar-benar dipercaya... Mereka [disebut] ‘para petobat’ yang menolak untuk memiliki hidup yang berubah, yang berbalik dari hidup lamanya. Tampaknya, ada banyak orang yang seperti ini di Amerika saat ini” (David F. Wells, Ph.D., The Courage to be Protestant, Eerdmans Publishing Company, 2008, hlm. 89).
Dr. J. Vernon McGee menyebut orang-orang ini, “Kristen Alka-Seltzer. Ada banyak keluhan di dalamnya... Mereka tidak memiliki hubungan nyata dengan Kristus. Itu hanya sebuah emosional meluap-luap saja. Mereka adalah orang-orang dari tanah berbatu” (ibid.).
III. Ketiga, orang-orang yang mendengar Injil, namun terhimpit oleh kekuatiran dunia dan tipu daya kekayaan, dan keinginan-keinginan akan hal yang lain, adalah orang-orang terhilang.
Lihatlah Markus 4:18, 19,
“Dan yang lain ialah yang ditaburkan di tengah semak duri, itulah yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain masuklah menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah” (Markus 4:18, 19).
Dr. McGee berkata, “Iblis merampas benih yang jatuh di pinggir jalan, dan kedagingan merampas benih yang jatuh di tanah berbatu, tetapi dunia menghimpit Firman dari kelas pendengar ini. Kekuatiran dunia menghimpitnya... Saya menemukan bahwa banyak orang telah terhimpit oleh kekuatiran dunia berbondong-bondong meninggalkan Firman Allah”(ibid.).
Kami telah melihat ini terjadi berkali-kali. Beberapa orang muda datang ke gereja dan tampaknya akan diselamatkan. Kemudian, setelah beberapa saat, mereka lulus kuliah dan mulai mengumpulkan uang. Mereka memiliki seorang anak. Mereka mulai menginginkan hal-hal lainnya. Saya akan mengutip NIV untuk membuat ini jelas. Dikatakan mereka, “mendengar firman, tetapi kekhawatiran akan kehidupan ini, tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan untuk hal yang lain masuklah menghimpit firman itu.”
Banyak orang meninggalkan gereja kami sekitar dua puluh tahun yang lalu. Seorang pria bernama Olivas meninggalkan kami dan memulai gereja alternatif. Dia mengatakan kepada orang-orang kami bahwa saya terlalu ketat. Mereka tidak perlu pergi ke kebaktian hari Minggu malam. Semua yang mereka butuhkan hanyalah kebaktian pagi, diikuti dengan makan siang bersama. Mereka tidak perlu membawa orang terhilang ke gereja. Semua yang mereka perlu lakukan hanyalah datang saja - dan hanya jika itu nyaman. Itu hebat! Mereka bebas dari pendeta tua yang ketat ini! Tetapi segera kebanyakan dari mereka meninggalkan gereja alternatif tersebut. Salah satu dari orang-orang itu mengatakan kepada Mr. Prudhomme, “Gereja ini hanyalah perhentian sementara, dalam perjalanan kembali ke dunia.” Itulah yang terjadi di “gereja Olivas.” Apakah itu akan terjadi lagi? Ya, itu bisa saja - jika kekuatiran dunia ini, tipu daya kekayaan, dan keinginan-keinginan lainnya menghimpit Firman di dalam hidup Anda! Ya, itu akanterjadi kepada orang-orang dari gereja semak berduri! Ya, tentu saja!
Sekarang, dengarkan Dr. J. Vernon McGee lagi,
Ketiga jenis tanah tidak mewakili tiga jenis orang percaya - mereka tidak percaya sama sekali! Mereka telah mendengar Firman dan hanya mengaku menerimanya... Dengan kata lain mereka tidak diselamatkan... Hanya seperempat yang benar-benar diselamatkan. Terus terang, dalam pelayanan saya sendiri saya telah menemukan persentase lebih rendah dari itu (McGee, ibid., hlm. 73, 75).
Mereka akan pergi dan memberitahu Anda bahwa mereka diselamatkan. Tetapi mereka sama sekali bukanlah orang-orang yang telah diselamatkan! Saya sepenuhnya setuju dengan Dr. McGee. Dia mengatakan orang-orang ini masih terhilang, “Saya mengklasifikasikan mereka sebagai jenis California Selatan” dari orang-orang injili yang masih terhilang (ibid., hlm. 73). Dr. David F. Wells mengatakan, “Mereka adalah jenis [contoh] dari ‘Kristen palsu’ yang begitu banyak gereja injili biakkan ... kurang dari satu dari sepuluh orang memiliki gagasan yang paling kabur dari apa artinya menjadi seorang murid Kristus menurut Alkitab” (Wells, ibid., hlm. 91). Amin untuk itu, saudaraku!
IV. Keempat, orang-orang yang mendengar Injil, menerimanya, dan menghasilkan buah, adalah orang-orang yang sudah diselamatkan.
Lihatlah ayat 20,
“Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat” (Markus 4:20).
Siapakah orang-orang ini? Mungkin yang paling mudah untuk memberikan beberapa nama. Mereka adalah orang-orang yang harus Anda teladani. Mereka adalah orang-orang yang harus Anda jadikan model dalam kehidupan Anda. Mereka adalah orang-orang seperti Dr. dan Mrs. Cagan, Dr. dan Mrs. Chan, Mr. dan Mrs. Griffith, Mr. dan Mrs. Song, Mr. dan Mrs. Mencia, Mrs. Salazar (terutama dia!), Mr. dan Mrs. Sanders, Mr. dan Mrs. Olivacce, Mr. dan Mrs. Prudhomme, Mr. dan Mrs. Lee, Mrs. Hymers, Mr. Zabalaga, Sergio Melo, Emi Zabalaga, Lara Escobar, John Samuel Cagan – orang-orang seperti itu! Saya hanya bisa menyebutkan beberapa dari mereka! Ikutilah teladan mereka dan Anda tidak akan salah! Amin! Haleluya! Pujilah nama Yesus!
Itu dimulai dengan percaya Kristus. Bertumbuh melalui percaya Kristus. Mengalir ke dalam pemuridan melalui percaya Kristus. Seperti sebuah lagu pujian tua mengatakan, “Percayalah kepada-Nya apapun yang menimpa, Percayalah Yesus, itu saja!” Tak satu pun dari tiga kelompok pertama yang pernah percaya Yesus! Mereka terus percaya pada diri sendiri. Itulah sebabnya mereka “pergi” dan meninggalkan gereja kami. Mereka tidak percaya Yesus. Mereka percaya pemikiran mereka sendiri dan perasaan mereka sendiri. Berhenti mempercayai diri sendiri - dan mulai percaya kepada Kristus. Percayalah kepada-Nya sekarang, dan Dia akan menyucikan Anda dari segala dosa dengan darah-Nya yang mahal! Percayalah kepada-Nya sekarang, dan Anda akan segera menerima hidup yang kekal! Amin! Haleluya! Pujilah nama Yesus! Dr. Chan, silahkan memimpin kita dalam doa.

Jika khotbah ini memberkati Anda Dr. Hymers akan senang mendengar dari Anda. KETIKA ANDA MENULIS KEPADA DR. HYMERS ANDA HARUS MEMBERITAHU BELIAU DARI NEGARA MANA ANDA MENULIS ATAU IA TIDAK DAPAT MENJAWAB EMAIL ANDA. Jika khotbah ini memberkati Anda silahkan mengirim email kepada Dr. Hymers dan ceritakan kepadanya, tetapi selalu jelaskan pada beliau dari negara mana Anda mengirimnya. E-mail Dr. Hymers ada di rlhymersjr@sbcglobal.net (klik di sini). Anda dapat menulis email kepada Dr. Hymers dalam bahasa apapun, namun tulislah dalam bahasa Inggris jika Anda dapat. Jika anda ingin menulis surat kepada Dr. Hymers melalui pos, alamat beliau adalah P.O. Box 15308, Los Angeles, CA 90015. Anda boleh menelepon beliau di (818)352-0452.

Kisah seorang Penabur V

III. Ketiga, orang-orang yang mendengar Injil, namun terhimpit oleh kekuatiran dunia dan tipu daya kekayaan, dan keinginan-keinginan akan hal yang lain, adalah orang-orang terhilang.
Lihatlah Markus 4:18, 19,
“Dan yang lain ialah yang ditaburkan di tengah semak duri, itulah yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain masuklah menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah” (Markus 4:18, 19).
Dr. McGee berkata, “Iblis merampas benih yang jatuh di pinggir jalan, dan kedagingan merampas benih yang jatuh di tanah berbatu, tetapi dunia menghimpit Firman dari kelas pendengar ini. Kekuatiran dunia menghimpitnya... Saya menemukan bahwa banyak orang telah terhimpit oleh kekuatiran dunia berbondong-bondong meninggalkan Firman Allah”(ibid.).
Kami telah melihat ini terjadi berkali-kali. Beberapa orang muda datang ke gereja dan tampaknya akan diselamatkan. Kemudian, setelah beberapa saat, mereka lulus kuliah dan mulai mengumpulkan uang. Mereka memiliki seorang anak. Mereka mulai menginginkan hal-hal lainnya. Saya akan mengutip NIV untuk membuat ini jelas. Dikatakan mereka, “mendengar firman, tetapi kekhawatiran akan kehidupan ini, tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan untuk hal yang lain masuklah menghimpit firman itu.”
Banyak orang meninggalkan gereja kami sekitar dua puluh tahun yang lalu. Seorang pria bernama Olivas meninggalkan kami dan memulai gereja alternatif. Dia mengatakan kepada orang-orang kami bahwa saya terlalu ketat. Mereka tidak perlu pergi ke kebaktian hari Minggu malam. Semua yang mereka butuhkan hanyalah kebaktian pagi, diikuti dengan makan siang bersama. Mereka tidak perlu membawa orang terhilang ke gereja. Semua yang mereka perlu lakukan hanyalah datang saja - dan hanya jika itu nyaman. Itu hebat! Mereka bebas dari pendeta tua yang ketat ini! Tetapi segera kebanyakan dari mereka meninggalkan gereja alternatif tersebut. Salah satu dari orang-orang itu mengatakan kepada Mr. Prudhomme, “Gereja ini hanyalah perhentian sementara, dalam perjalanan kembali ke dunia.” Itulah yang terjadi di “gereja Olivas.” Apakah itu akan terjadi lagi? Ya, itu bisa saja - jika kekuatiran dunia ini, tipu daya kekayaan, dan keinginan-keinginan lainnya menghimpit Firman di dalam hidup Anda! Ya, itu akanterjadi kepada orang-orang dari gereja semak berduri! Ya, tentu saja!
Sekarang, dengarkan Dr. J. Vernon McGee lagi,
Ketiga jenis tanah tidak mewakili tiga jenis orang percaya - mereka tidak percaya sama sekali! Mereka telah mendengar Firman dan hanya mengaku menerimanya... Dengan kata lain mereka tidak diselamatkan... Hanya seperempat yang benar-benar diselamatkan. Terus terang, dalam pelayanan saya sendiri saya telah menemukan persentase lebih rendah dari itu (McGee, ibid., hlm. 73, 75).
Mereka akan pergi dan memberitahu Anda bahwa mereka diselamatkan. Tetapi mereka sama sekali bukanlah orang-orang yang telah diselamatkan! Saya sepenuhnya setuju dengan Dr. McGee. Dia mengatakan orang-orang ini masih terhilang, “Saya mengklasifikasikan mereka sebagai jenis California Selatan” dari orang-orang injili yang masih terhilang (ibid., hlm. 73). Dr. David F. Wells mengatakan, “Mereka adalah jenis [contoh] dari ‘Kristen palsu’ yang begitu banyak gereja injili biakkan ... kurang dari satu dari sepuluh orang memiliki gagasan yang paling kabur dari apa artinya menjadi seorang murid Kristus menurut Alkitab” (Wells, ibid., hlm. 91). Amin untuk itu, saudaraku!

Kisah seorang Penabur IV

II. Kedua, orang-orang yang mendengar Injil dan menerimanya dengan sukacita, namun kemudian murtad ketika mereka dicobai, adalah orang-orang terhilang.
Lihat Markus 4:16-17.
“Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira, tetapi mereka tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, mereka segera murtad” (Markus 4:16-17).
Orang-orang yang digambarkan tanah berbatu ini adalah kebalikan dari kelompok pertama. Mereka menerima Injil dengan gembira dan sukacita. Mereka datang ke gereja dan menyukainya. Mereka segera menyanyikan lagu-lagu pujian dengan penuh semangat. Mereka datang ke pertemuan doa. Mereka pergi penginjilan. Itu bagus! Mereka menyukainya! Mereka membawa naskah khotbah pulang ke rumah dan membacanya dengan cermat.
Tetapi ada sesuatu yang hilang. Mereka “tidak berakar.” Mereka tidak berakar di dalam Kristus, tidak “berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia” (Kolose 2:7). Dan “tahan sebentar saja.” Dr. J. Vernon McGee berkata, “Mereka benar-benar mendapatkan antusias, tetapi mereka tidak memiliki hubungan nyata dengan Kristus. Itu hanya sebuah emosi meluap-luap saja” (Thru the Bible,perhatikan Matius 13:20, 21).
Setelah beberapa saat mereka menemukan bahwa itu menyebabkan mereka kesulitan untuk berada di gereja. Sesuatu muncul dan mereka tidak merasa senang untuk datang. Ketika datang penindasan atau penganiayaan kepada mereka untuk berada di gereja “segera mereka mundur.” Secara harfiah, ini berarti “mereka segera murtad” (lihat NIV). Itu sering terjadi selama liburan Natal dan Tahun Baru. Mereka tahu kami ingin mereka datang ke perayaan Natal, untuk datang ke kebaktian malam Natal, dan untuk kebaktian malam menyambut tahun baru. Mereka berencana untuk datang. Tetapi kemudian terjadi sesuatu, mereka diundang ke pesta lain bersama dengan orang-orang tidak percaya, atau sesuatu yang lain terjadi. Mereka menyerah pada dunia - dan mereka pergi, pertama kali mungkin ada sedikit “menderita” atau berat. Akankah Anda “murtad” ketika Anda diuji oleh “liburan-liburan” itu? Anda akan pergi bersama dengan teman-teman yang masih terhilang ke pesta duniawi, hura-hura atau dansa? Anda akan pergi ke Las Vegas, atau ke tempat lain, dengan teman-teman terhilang Anda? Setiap tahun kita melihat beberapa orang dengan tidak ada akar yang nyata di dalam Kristus, yang dengan cepat murtad selama liburan.
Dr. David F. Wells adalah seorang teolog Reformed terkenal. Dia mengatakan, “[Orang-orang] ini tidak punya niat membayar harga atas komitmen diri yang diperlukan jika khotbah itu benar-benar dipercaya... Mereka [disebut] ‘para petobat’ yang menolak untuk memiliki hidup yang berubah, yang berbalik dari hidup lamanya. Tampaknya, ada banyak orang yang seperti ini di Amerika saat ini” (David F. Wells, Ph.D., The Courage to be Protestant, Eerdmans Publishing Company, 2008, hlm. 89).
Dr. J. Vernon McGee menyebut orang-orang ini, “Kristen Alka-Seltzer. Ada banyak keluhan di dalamnya... Mereka tidak memiliki hubungan nyata dengan Kristus. Itu hanya sebuah emosional meluap-luap saja. Mereka adalah orang-orang dari tanah berbatu” (ibid.).

Kisah seorang Penabur III

I. Pertama, orang-orang yang mendengar Injil dan segera melupakannya, adalah orang-orang terhilang.
Lihatlah Markus 4:15,
“Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat firman itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar firman, lalu datanglah Iblis dan mengambil firman yang baru ditaburkan di dalam mereka” (Markus 4:15).
Mereka adalah orang yang datang dan mengunjungi gereja kami satu atau dua kali. Mereka mendengar Firman Tuhan, pesan keselamatan. Tetapi “datanglah burung dan memakannya sampai habis” (Markus 4:4). Burung-burung yang memakan benih itu menggambarkan Setan dan roh-roh jahatnya. “Iblis mengambil firman yang baru ditaburkan di dalam mereka” (Markus 4:15).
Kami memberitahu mereka bahwa Kristus telah mati di kayu salib untuk membayar dosa-dosa mereka. Iblis mengatakan kepada mereka, “Anda tidak memiliki banyak dosa. Anda adalah orang yang baik.” Jadi Firman itu diambil dengan cepat oleh Iblis yang bekerja dalam pikiran mereka. Kami mengatakan, “Kristus bangkit dari antara orang mati untuk memberikan hidup yang kekal.” Iblis berkata, “Jangan percaya itu! Itu adalah mitos, dongeng.” Jadi Firman itu diambil dengan cepat oleh Iblis yang bekerja dalam pikiran mereka. Yesus berkata bahwa Iblis “adalah pendusta” (Yohanes 8:44). Dia memberitahu Anda kebohongan untuk menghalangi Anda dari percaya Injil dan diselamatkan. Dia ingin membuat Anda sebagai budaknya!
Kami membawa banyak orang yang hilang untuk mendengar Injil setiap Minggu. Kebanyakan dari mereka tidak pernah kembali. Kami memberitakan kepada mereka pesan keselamatan. Kami memberikan kepada mereka makan siang (atau makan malam) dan pesta ulang tahun yang meriah. Kami membuatnya mudah untuk datang ke gereja. Tetapi kebanyakan dari mereka tidak ingat hal yang saya khotbahkan. Mengapa? Karena “Lalu datanglah Iblis dan mengambil firman yang baru ditaburkan di dalam mereka,” itu sebabnya! Beberapa orang datang beberapa kali tanpa ada khotbah yang memiliki dampak pada mereka. Mengapa? Karena setiap kali mereka mendengarkan Iblis, dan ia mencomot Firman keluar dari hati mereka. Kami bahkan memberikan kepada mereka naskah khotbah kata demi kata untuk dibawa pulang dan untuk dibaca. Apakah mereka benar-benar membacanya dan memikirkannya dengan serius? Tidak, mereka tidak melakukannya. Saya tahu bahwa kebanyakan dari mereka hanya membuang naskah khotbah itu ke dalam keranjang sampah ketika mereka pulang. Saya tahu itu. Tetapi kami terus melakukannya. Mengapa kami terus melakukannya? Karena Yesus berkata, “Pergilah ke semua jalan dan lintasan dan paksalah orang-orang, yang ada di situ, masuk” (Lukas 14:23). Karena Allah mengatakan kepada kita,
“Sampaikanlah perkataan-perkataan-Ku kepada mereka, baik mereka mau mendengarkan atau tidak, sebab mereka adalah pemberontak” (Yehezkiel 2:7).
Ketika kita masuk lebih dalam ke dalam “hari-hari terakhir” orang menjadi semakin memberontak terhadap Allah. Jadi Iblis dan setan-setannya lagi dan lagi merampas Firman Allah dari hati dan pikiran orang-orang itu. Empat puluh tahun yang lalu Anda bisa memasang tulisan di luar sana yang mengatakan, “Studi Alkitab di sini pukul 7:00 malam.” Orang-orang muda akan datang, banyak dari mereka, hanya karena membaca tulisan seperti itu. Saya tahu itu. Saya memulai gereja di dekat San Francisco dengan kaum Hippies. Mereka orang-orang berdosa. Tentu saja. Tetapi seburuk apapun mereka, mereka jauh, jauh lebih baik daripada orang-orang muda hari ini! Hari ini kebanyakan anak muda memiliki hati yang keras sehingga Anda tidak bisa melembutkan mereka dengan palu sekalipun! Namun kita tepat maju, “entah mereka mau mendengar atau apakah mereka tidak akan mendengar” - karena Allah mengatakan kepada kita untuk melakukannya! Dan sekali-sekali kita akan menemukan seseorang yang antara mereka yang terpilih, yang mendengar Injil dan akan diselamatkan. Namun hal ini menjadi semakin dan semakin langka sementara zaman ini semakin mendekati kesudahannya, dan dunia ini berakhir. Saya yakin, di sini setidaknya di Amerika, bahwa Allah sedang menghakimi orang-orang kita dengan mendatangkan “kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mereka percaya akan dusta” (II Tesalonika 2:11). Namun kita juga tahu bahwa Allah, karena kasih karunia yang tak dapat ditolak, akan menarik orang-orang pilihan, bahkan di hari-hari yang jahat ini! Kami tidak mencari orang banyak yang besar jumlahnya. Kami mencari, di sana-sini, untuk beberapa orang yang telah dipilih Allah untuk diselamatkan. Karena Yesus berkata, “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu” (Yohanes 15:16). Allah akan membawa orang-orang yang Dia telah pilih oleh kasih karunia dan kedaulatan! Haleluya! Tetapi orang-orang yang Allah tidak pilih akan memiliki “Setan [datang] segera, dan [mengambil] firman yang baru ditaburkan di dalam hati mereka” (Markus 4:15). Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda salah satu dari orang pilihan Allah - atau akankah Andamembiarkan Setan merampas Firman dari hati Anda - dan terus hidup dan mati dalam dosa Anda? Karena Yesus berkata, “Banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih” (Matius 22:14).

Kisah seorang Penabur II

PERUMPAMAAN TENTANG SEORANG PENABUR

THE PARABLE OF THE SOWER
oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.
diterjemahkan oleh Dr. Edi Purwanto
Khotbah ini dikhotbahkan di Baptist Tabernacle of Los Angeles
Pada Kebaktian Minggu Malam, 8 November 2015

Sekarang saya akan mengkhotbah khotbah ini dengan cara yang berbeda dari apa yang biasa saya lakukan. Saya ingin Anda untuk membuka Alkitab Anda, Markus pasal 4. Saya akan menjelaskan kepada Anda Perumpamaan tentang Seorang Penabur. Perumpamaan ini dapat ditemukan dalam Matius, Markus, dan Lukas. Tetapi kita akan mempelajarinya dalam Markus malam ini. Sebuah perumpamaan adalah sebuah cerita yang Yesus ceritakan untuk menggambarkan dan menyederhanakan kebenaran rohani.
Apakah kebenaran utama dari perumpamaan ini? Itu adalah berikut ini - sebagian besar dari orang-orang yang mendengar Injil tidak akan diselamatkan! Sejauh ini, sebagian terbesar dari orang-orang yang mendengar bagaimana diselamatkan tidak akan diselamatkanMereka akan pergi ke Neraka! Orang banyak akan pergi ke Neraka. Hanya sejumlah kecil yang akan diselamatkan. Itu mengejutkan banyak orang hari ini. Mereka mengatakan, “Saya tidak percaya Allah akan mengirim orang ke Neraka.” Anda kemudian berkata, “Tetapi Allah dalam Alkitab memang mengirim orang ke Neraka.” Mereka mengatakan, “Saya tidak percaya Allah yang seperti itu. Allah sayatidak akan pernah melakukan hal itu.” Apa yang mereka maksudkah adalah allah yang mereka ciptakan dalam pikiran mereka sendiri tidak akan melakukan itu. Tetapi kita tidak berbicara tentang allah yang Anda ciptakan dalam pikiran Anda sendiri. Orang-orang “Dua Belas Langkah” berbicara tentang “Allah sebagaimana Anda memahami-Nya.” Tetapi saya tidak sedang membicarakan allah palsu seperti itu. Allah yang Anda “ciptakan” dalam pikiran Anda sendiri adalah allah yang palsu. “Allah sebagaimana Anda memahami-Nya” adalah allah palsu. Saya berbicara tentang Allah sebagai yang Anda tidak memahami-Nya! Dia adalah Allah yang menyatakan diri-Nya secara eksklusif dalam Alkitab. Dia adalah Allah Alkitab! Dan tidak ada yang lain! Saya tidak berbicara tentang allah palsu yang Anda percaya. Saya berbicara tentang Allah yang sejati – Allah yang dinyatakan kepada kita dalam Alkitab. Allah palsu Anda tidak mengirim orang ke Neraka. Tetapi Allah yang sejati melakukannya. Dalam Matius 7:13 Tuhan Yesus Kristus berkata bahwa kebanyakan orang pergi “menuju kebinasaan” di Neraka. Dalam ayat berikutnya Tuhan Yesus Kristus berkata bahwa mereka yang diselamatkan adalah “sedikit” jumlahnya – memang sangat sedikit. Dan itu adalah poin utama perumpamaan ini.
Ini adalah kisah sederhana yang Yesus Kristus ceritakan. Dia mengatakan bahwa seorang penabur pergi keluar untuk menabur benih. Saat ia sedang menyebarkan benih, sebagian jatuh di sepanjang sisi jalan. Burung-burun turun dan dengan cepat memakannya. Ada banyak lagi dari benih yang jatuh di sisi tempat yang berbatu-batu di mana tidak ada banyak tanah. Benih tumbuh dengan cepat, tetapi ketika matahari terbit tanaman itu layu dan mati, karena mereka tidak memiliki akar yang kuat. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri dan rumput liar. Benih itu tumbuh dan terhimpit oleh semak duri, sehingga mereka tidak berbuah. Terakhir dari semua, sebagian benih itu jatuh di tanah yang baik, tumbuh dan menghasilkan tanaman yang baik. Itulah perumpamaan ini. Ini adalah cerita pendek yang sederhana - tetapi itu menunjukkan kebenaran yang sangat penting - sangat sedikit orang yang mendengar Injil yang pernah diselamatkan!
Keempat jenis tanah dalam perumpamaan ini menggambarkan empat jenis orang yang mendengar Injil. Benih adalah Firman Tuhan, Alkitab, pesan keselamatan melalui Kristus Yesus. Setiap orang yang datang ke gereja ini mendengar Injil. Apa yang mereka lakukan tentang itu direpresentasikan oleh empat jenis tanah dalam perumpamaan ini.

Kisah Seorang Penabur 1

GARIS BESAR KHOTBAH
PERUMPAMAAN TENTANG SEORANG PENABUR
THE PARABLE OF THE SOWER
oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.
I.       Pertama, orang-orang yang mendengar Injil dan segera melupakannya, adalah orang-orang terhilang, Markus 4:15, 4; Yohanes 8:44; Lukas 14:23; Yehezkiel 2:7; II Tesalonika 2:11; Yohanes 15:16; Matius 22:14.
II.      Kedua, orang-orang yang mendengar Injil dan menerimanya dengan sukacita, namun kemudian murtad ketika mereka dicobai,
adalah orang-orang terhilang, Markus 4:16, 17; Kolose 2:7.
III.     Ketiga, orang-orang yang mendengar Injil, namun terhimpit oleh kekuatiran dunia dan tipu daya kekayaan, dan keinginan-keinginan akan hal yang lain, adalah orang-orang terhilang, Markus 4:18, 19.
IV.     Keempat, orang-orang yang mendengar Injil, menerimanya, dan menghasilkan buah, adalah orang-orang yang sudah diselamatkan,
Markus 4:20.

Memory...









Qohelet - Krisallati

Biodata

Nama      : KRISAL lati Salupuk Ttl.           : Lebang , 28-2-1978 Alamat  L: Jln Lasaktia Raja, km 3, lebang                     P...

INSPIRASI " KESAKSIAN IMAN