Berkat Yang Diperoleh Oleh Ayub Selama Mengalami Penderitaan
TUHAN mengizinkan penderitaan datang kepada Ayub, dengan maksud dan tujuan-Nya. Dan ketika maksud dan tujuan-Nya tercapai, dengan melihat ketekunan Ayub dalam penderitaan, Allah juga menyediakan sukacita bagi Ayub.
Allah Memulihkan Nama Baik Ayub (42:7-8) dalam proses penderitaan Ayub, ketiga sahabatnya, yang datang untuk menyatakan belasungkawa, serta ingin memberi penghiburan untuk Ayub, pada akhirnya mengklaim Ayub telah bersalah sehingga menderita. Klaim Elifas dan teman-temannya : psl 5:17-18, 15:5-6, 15:12, 18:2, 20:5-29, 22:1-9, kesimpulan, semakin besar kesalahan, semakin berat dan lama penderitaan. Jadi Ayub dinyatakan telah berdosa sehingga Allah menghukumnya.
Allah memulihkan nama Ayub, yang telah dirusak oleh teman-temannya. Dengan sebuah peringatan, Allah mendatangi Elifas dan mengatakan:
murka-Ku menyala terhadap engkau dan terhadap dua sahabatmu, karena kamu tidak berkata benar tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub. Oleh sebab itu, ambillah tujuh ekor lembu jantan, dan tujuh ekor domba jantan dan pergilah kepada hamba-Ku Ayub, lalu persembahkanlah semuanya itu sebagai korban bakaran untuk dirimu, dan baiklah hamba-Ku Ayub meminta doa untuk kamu, karna hanya permintaannyalah yang akan Kuterima, supaya Aku tidak melakukan aniaya terhadap kamu, sebab kamu tidak berkata benar tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub.
Pemulihan Ayub dimulai dariAllah yang membersihkan nama Ayub yang telah dicemarkan oleh Elifas, Sofar dan Bildab. Pemulihan nama Ayub inipun sebagai jawaban bagi ketiga teman Ayub, bahwa tuduhan yang diberikan kepada Ayub, tidak benar.
Allah Memulihkan Kesehatan Ayub (42:10)
Setelah melewati perjalanan penderitaan, dan Allah telah memulihkan nama Ayub di depan sahabat-sahabatnya,Allah kemudian memulihkan kesehatan Ayub. Pada ayat 10a: “Lalu TUHAN memulihkan keadaan Ayub setelah meminta doa untuk sahabat-sahabatnya (Psl 42). Tuhan melepaskan Ayub dari penderitaannya dengan memulai dari kesehatanter lebih dahulu. Berbeda dengan cara datangnya penderitaan itu dan dengan urutan yang berlawanan. Tuhan tidak memulai pemulihan dari kekayaan Ayub, tetapi tubuh Ayub dari penyakit terlebih dahulu.
Pemulihan ini terjadi setelah Ayub menyatakan kesalahan dan mengakui kebesaran TUHAN. Kesalahan yang dimaksud adalah “pengertian Ayub yang salah tentang jauhnya Allah merupakan kejahatan pertama yang diperbaiki, sehingga menyesalinya dan mengatakan: oleh sebab itu aku mencabut perkataannku, dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu (Psl 42).
Allah Memberkati Kehidupan Ayub (42:12)
" ...,dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu, (13) juga mendapat tujuh orang anak laki-laki dan tiga orang anak perempuan. patut di ingat, Ayub tidak membangun imannya di atas harta kekayaan, saat-saat penderitaan ada, imannya tetap ada, saat harta benda bahkan anak-anaknya hilang, imannya tetap ada. Jika akhir kehidupan Ayub dibuat megah oleh Allah, itu karena penghargaan Allah sendiri di tengah kesalehan Ayub. J. Sidlow Baxter dalam buku Menggali Isi Alkitab 2 mengatakan:”lihatlah bagaimana orang saleh yang menderita kehilangan bahagia itu akhirnya beroleh bahagia kembali.”
Perjalanan Ayub sebagai musafir dalam penderitaan berakhir dengan berkat yang berlipat ganda, dalam konteks ini, “Hidup Ayub dibentuk oleh Allah sebagai tanda nubuatan, yang pada akhirnya disediakan Tuhan” (bgd Yak 5:11) untuk memberikan semangat bagi orang benar, disaat-saat menghadapi penderitaan.
Allah Mengaruniakan Anak-Anak Bagi Ayub (42:13)
Kehilangan anak-anak adalah penderitaan yang memukul hidup Ayub, dukacita yang pernah dirasakan itu, digantikan oleh Allah dengan mengaruniakan anak-anak sebagai keturunan Ayub. Alkitab mengatakan: “diseluruh negeri tidak terdapat perempuan yang secantik anak-anak Ayub” (42:11). Alkitab memberitahukan bahwa Allah memberikan yang terbaik bagi Ayub sebagai ganti ketekunan Ayub dalam penderitaan.
Ayub kembali dikaruniakan tujuh anak laki-laki, dan tiga orang anak perempuan, melengkapi pemulihan dari Allah untuk Ayub. Dalam hal ini Allah nyatakan bahwa ketekunan seseorang, pada akhirnya mendapatkan kebahagiaan baginya, seperti yang dikatakan Firman Tuhan: “kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan” (Yakobus 5:11b).
Ayub Diberkati Dengan Umur Panjang(42:16)
Tidak diketahui, berapa jumlah usia Ayub sebelum mengalami penderitaan dan Alkitab juga tidak memberitahukan berapa lama Ayub hidup dalam penderitaan, tetapi setelah penderitaan berlalu, Ayub diberikan umur panjang, sehingga Ayub dapat melihat anak-anak dan cucu-cucunya sampai pada keturunan keempat ( psl 42:16).
Usia Ayub yang dianugrahkan Tuhan setelah penderitaan seratus empat puluh tahun lamanya.Jadi umur panjang Juga adalah bagian yang Allah sediakan atas ketekunan Ayub dalam penderitaannya kepada Tuhan.
Demikianlah Ayub, yang sebagai standar yang tepat untuk dijadikan teladan dalam menyikapi kehidupan. Clarence H. Benson dalam buku Pengantar Perjanjian Lama puisi dan nubuatan mengatakan:
teladan Ayub telah memberikan penghiburan dan keberanian kepada orang-orang yang menderita di sepanjang zaman. Tetapi yang paling banyak menderita bukanlah Ayub, melainkan Yesus Kristus. Ialah jawaban untuk pertanyaan Ayub”kalau manusia mati, dapatkah ia hidup lagi?
Jadi manusia boleh belajar atas ketekunan dalam penderitaan Ayub, tetapi teladan yang sempurna bagi orang percaya dalam menghadapi penderitaan adalah Yesus Kristus.karena tidak ada yang menanggung penderitaan yang lebih besar dari Yesus.