Family

Family

Friday, June 19, 2020

TELADAN 1 timoty 4:12


Teladan Karakter   (ayat 12)

Dalam teks Yunani, kitab 1Tesalonika 4:12: Μηδείς σου τῆς νεότητος καταφρονείτω, ἀλλὰ τύπος γίνου τῶν πιστῶν ἐν λόγῳ, ἐν ἀναστροφῇ, ἐν ἀγάπῃ, ἐν πίστει, ἐν ἁγνείᾳ .
Dalam ayat di atas, ada beberapa poin yang berhubungan dengan keteladanan dalam sisi karakter, dimana Paulus yang dahulu (Saulus), yang tidak memiliki belas kasih karena tuntutan hokum Taurat yang dipahami, yang kejam dan kasar, menjadi beda di dalam Kristus, yaitu karakter yang mengagumkan.
ada 5 poin yang penulis akan paparkan dalam ayat ini, yang berhubungan dengan keteladanan karakter, di sampaikan Paulus kepada Timotius.

Dalam Perkataan

Lidah adalah organ tubuh yang kecil, tetapi Yakobus memberitahukan  bahwa “ …ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai  sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh…” ( Yakobus 3:6). Ini berarti betapa kuatnya pengaruh yang disebabkan oleh lidah itu.
Salah satu penekanan rasul Paulus pada Timotius adalah  supaya menjadi teladan dalam perkataan. Dalam Bahasa Yunani mengunakan kata  λόγῳ, ( logo). Dalam Strongs greek 3056: “sesuatu dikatakan (termasuk pikiran); dengan implikasi suatu topik (subjek wacana), juga alasan (kemampuan mental) atau motif; dengan ekstensi, suatu perhitungan; secara khusus (dengan artikel dalam Yohanes) Ekspresi Ilahi (yaitu Kristus).”[1]
Dari uraian di atas memperjelas makna logo,  bahwa teladan karakter dalam perkataan (word), bahkan kata yang termasuk dalam pikiran, menjadi satu hal yang penting dalam kehidupan, terkhusus dalam hal ini tujuan surat Paulus yaitu Timotius, supaya berfikir dan berkata-kata tentang hal-hal yang layak untuk didengar sesuai dengan pelayanannya, yaitu menyampaikan kebenaran,  hal-hal yang ilahi. Jadi dari nasihat Rasul Paulus, dapat di ketahui bahwa seseorang akan dihormati/jadi teladan  kalau perkataan yang diucapkan adalah perkataan yang baik.

Dalam Tingkah Laku
                Dalam teladan karakter tentang tingkah laku, biasanya kurang dimiliki oleh orang yang muda, apalagi saat sekarang ini. anak muda seringkali kurang mendapat rasa hormat dari orang tua. Ini dikarenakan tingkah laku yang ditunjukkan oleh anak muda, sering dianggap tidak seiring dengan apa yang diucapkan. Hal inipun terjadi di gereja Efesus, di mana Timotius melakukan pelayanan. Tidak sedikit orang yang akhirnya kurang menghargai firman Tuhan yang disampaikan oleh orang muda. Karena itu Rasul Paulus menyurati Timotius muda dan menasehati dia, agar jangan sampai seorangpun menganggapnya rendah, sebaliknya harus menjadi teladan bagi orang-orang percaya.
Tantangan bagi Timotius yang masih muda dalam pelayanannya, untuk  menjaga sikap dan tungkah lakunya (ἐν ἀναστροφῇ )di jemaat Efesus.  Kata “ ἀναστροφῇ ( noun , kasus datif feminim tunggal (anastrophe ) )[2] memiliki terjemahan contuct ( tingkah laku, mengiringkan, membimbing, memimpin, dll). Dalam Friberg, Leksikon Yunani Analitik
 ἀναστροφή, ῆς, ἡ benar-benar berbalik di suatu tempat; karenanya, dari cara hidup berperilaku, perilaku,[3]  (   tanggapi sepp )

Dalam Kasih 

   Kasih adalah ajaran Kristus yang paling indah dan agung. Kasih paling sering diajarkan kepada umat Kristen,. Rasul Paulus mengingatkan agar apa yang mau kita ajarkan, hendaklah kita lakukan terlebih dahulu  Jika kita mengajarkan orang untuk mengasihi saudara. Paulus sendiri menyimpulkan bahwa kasih adalah utama dari iman dan pengharapan, dalam 1 Petrus 4:8 mengatakan “ tetapi yang terutama, kasihilah…”. Yohanes memberitahu bahwa Allah adalah kasih. Dalam penyampain Tuhan Yesus, bahkan pada praktek karya-Nya jelas memperlihatkan kasih. 

Bagi rasul Paulus kasih harus dimiliki, supaya bisa jadi panutan/teladan, karna itu harapannya supaya Timotius menghidupi kasih itu. Hal itu di sampaikan dalam ayat 12 ini, ἀγάπῃ, (agape ) yang artinya kasih, Kata paling umum untuk semua bentuk kasih dalam PB adalah αγαπαω - agapao (kata kerja), atau αγαπη - agape (kata benda). Dalam pemunculannya, yang begitu sedikit, kata itu berarti kasih yang paling tinggi,  yang melihat suatu nilai tak terbatas pada objek kasihnya.  Penggunaan kata ini dari Septuaginta (LXX), yang menerjemahkan 95% kasih dalam bahasa Ibrani dengan kata itu, dan menggunakannya untuk menggambarkan kasih Allah kepada manusia, kasih manusia kepada Allah, dan kasih manusia kepada sesamanya.

Jadi jenjadi teladan dalam sisi karakter adalah hidup dalam kasih Allah, karena ini standar ajaran Kristus, supaya semua orang saling mengasihi.

Dalam Kesetiaan

Dalam hal kehidupan iman  kepada Kristus,  juga dituntut  kesetiaan pada Kristus, Kata kesetian dalam bagian ini dari akar kata pistis (πίστει, (pistei) ) teks Yunani, yang arti mendasarnya adalah iman/keyakinan (faith).  Devinisi dalam Strongs   4102 “
Iman ( pistis) selalu merupakan hadiah dari Tuhan, dan tidak pernah merupakan sesuatu yang dapat diproduksi oleh manusia. Singkatnya, 4102 / pistis ("iman") bagi orang beriman adalah "bujukan ilahi Tuhan" - dan karena itu berbeda dari kepercayaan manusia (kepercayaan), namun melibatkannya. Tuhan terus menerus melahirkan iman kepada orang percaya yang menghasilkan sehingga mereka dapat mengetahui apa yang Dia inginkan, yaitu persuasi kehendak-Nya (1Yoh. 5: 4)[4]
Kata pistoi (akar kata pistis) juga diterjemahkan setia/kesetiaan. “ pistis: faith, faithfulness
Kata Asli: πίστις, εως, ἡ
Bagian dari Bicara: Kata benda, Feminin
Transliterasi: pistis
Ejaan Fonetik: (pis'-tis)
Definisi: iman, kesetiaan
Penggunaan: iman, kepercayaan, kepercayaan, kepercayaan; kesetiaan, kesetiaan.[5]

Jadi karakter “kesetian” ( pistis) adalah karakter yang Allah cari dalam umat manusia ( Amzal 20:6), karena orang yang beriman haruslah setia kepada Tuhan, sebaliknya orang yang setia ( pada Tuhan) adalah orang yang beriman.

Dalam Kesucian

Orang percaya harus selalu berjuang untuk berkenan kepada Tuhan. Berkenan kepada Tuhan bukan hanya didasarkan pada melakukan hukum, tetapi tindakan yang selalu sesuai dengan pikiran dan perasaan Allah. Hidup suci/kudus adalah bagian yang Yesus sampaikan saat kotbah di bukit (Mat 5:8). Ini menandakan bahwa kesucian hidup mempengaruhi kebahagiaan bahkan “yang suci hatinya, akan melihat Allah”.
Dalam pesan rasul Paulus pada Timotius dalam ayat 12 ini, juga tentang kesucian. Kesucian  menuru KBBI,” Nomina (kata benda) kebersihan (hati dan sebagainya) ; kemurnian.[6] Dalam teks asli Bahasa Yunani mengunakan kata ἁγνείᾳ. (hagneia) “ definisi: kemurnian, kesucian, asal dari hagnos yaitu kebersihan (kualitas) yaitu kesucian (khususnya),”[7]
Dari uraian di atas maka kesucian adalah semua tindakan, baik yang kelihatan ( suci hatinya) maupun yang tidak kelihatan, yang sesuai dengan pikiran dan perasaan Allah. Paulus memahami hal demikian, dirinya pernah mengatakan “telah bertanding dengan baik…”(  ), artinya paulus yang melalui hidup pelanyanannya dengan teladan karakter dalam ayat 12 ini.


[1] Strongs 3056, λόγῳ
[2] Sofhere PC study Bible 5
[3] Bible Works Friberg, Leksikon Yunani Analitik ἀναστροφή, ῆς, ἡ.
[4] Strong’s 4102,
[5] ibid
[6] KBBI, kesucian
[7] Strongs 47, ἁγνείᾳ.

Qohelet - Krisallati

Biodata

Nama      : KRISAL lati Salupuk Ttl.           : Lebang , 28-2-1978 Alamat  L: Jln Lasaktia Raja, km 3, lebang                     P...

INSPIRASI " KESAKSIAN IMAN